Kim Jong Un Gelisah Gegara Ancaman Lebih Seram dari Covid-19
Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Korea Utara Kim Jong Un menyalahkan perubahan iklim sebagai biang kerok negaranya mengalami krisis pangan dan banjir dahsyat yang melanda wilayah timur negara itu beberapa waktu lalu.
Melansir Insider pada, Selasa, (7/9/2021), dia memanggil petinggi negara untuk merespons banyak bencana yang dihadapi pada pertemuan Politbiro. Kim menegaskan perlu adanya peningkatan manajemen lahan setelah banjir yang menghancurkan jembatan hingga rumah pada bagian pantai timur, yang terjadi bulan lalu.
Ia mengatakan bahaya dari iklim tidak normal telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Kim ingin para pejabat memulai rencana yang ambisius untuk memperbaiki sungai, pengelola pengendalian erosi, memelihara tanggul, dan memulai proyek tanggul pasang surut sebagai rencana lima tahunan.
"Cuaca buruk semakin terasa di seluruh dunia, Korea Utara juga rentan terhadap perubahan itu," mengutip Insider dari KCNA.
Korut saat ini juga sedang dilanda krisis pangan yang parah. Tahun lalu, Korut diterpa topan dan cuaca tidak menentu bergantian antara hujan monsun dan kekeringan yang melenyapkan pasokan makanan negara itu.
Menurut Badan Intelijen Nasional Korsel, pemerintah Korut bahkan mulai mendistribusikan cadangan gandum militer untuk menopang kehidupan masyarakat.
Masih berdasarkan pertemuan itu, Kim meminta para pejabat untuk memobilisasi tenaga kerja untuk panen pangan dan mendorong transportasi makanan, dengan harapan meningkatkan pasokan makanan negara itu.
Kim juga menyatakan kekhawatiran tentang pandemi Covid-19 yang tidak terkendali, dan sekarang mulai menerapkan pembatasan yang lebih ketat. Padahal, sejak pandemi dimulai tahun lalu, tindakan keras sudah diterapkan mengenai pembatasan seperti mengerahkan ranjau darat dan mengeluarkan perintah menembak kepada penyeberang ilegal.
Negara itu juga kerap mengatakan mereka bebas Covid-19, bahkan menolak jutaan vaksin Sinovac karena negara lain lebih membutuhkan.
(miq/miq)