Ada Peran Industri Baja di balik Nanjaknya Impor Batu Bara RI

Anisatul Umah, CNBC Indonesia
07 September 2021 12:25
Kapal tongkang Batu Bara (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Kapal tongkang Batu Bara (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - RI dianugerahi sumber daya batu bara yang sangat melimpah. Meski demikian, Indonesia mengimpor batu bara sebanyak 8,76 juta ton pada 2020. Impor ini naik 18,5% dibandingkan impor pada 2019 yang tercatat 7,39 juta ton.

Ketua Umum Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia (Perhapi) Rizal Kasli mengatakan, RI melakukan impor batu bara karena spesifikasi batu bara yang dibutuhkan tidak ada di Indonesia atau kalau pun ada, tapi jumlahnya masih sedikit.

"Impor batu bara ini untuk yang kualitas batu bara yang tidak ada atau kurang produksinya di Indonesia," paparnya kepada CNBC Indonesia, Selasa (07/09/2021).

Dia mengatakan, batu bara yang diimpor ini umumnya ditujukan untuk industri baja di mana industri baja memerlukan batu bara berkadar tinggi (high rank coal) atau dikenal dengan coking coal.

Menurutnya, ada satu perusahaan di Kalimantan Utara (Kaltara) mengimpor high rank coal untuk proses pencampuran dalam proses pembuatan semi coking coal dan marine diesel (solar).

Sementara batu bara yang diproduksi Indonesia pada umumnya berjenis batu bara termal yang digunakan untuk Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).

"Sebagian besar batu bara Indonesia diekspor kurang lebih 75%, sisanya untuk Domestic Market Obligation (DMO). Coking coal atau high rank coal memang lebih banyak untuk keperluan industri besi baja yang basis teknologinya adalah smelter," ungkapnya.

Hal senada disampaikan oleh Direktur Eksekutif Asosiasi Pertambangan Batu Bara Indonesia (APBI) Hendra Sinadia. Dia mengatakan, impor batu bara ini khusus untuk coking coal saja bukan untuk thermal coal atau steam coal.

"Kebetulan di Indonesia coking coal belum banyak diproduksi dan sedang dalam tahap pengembangan," paparnya.

Berdasarkan Hand Book of Energy & Economic Statistic of Indonesia 2020, produksi batu bara nasional pada 2020 tercatat mencapai 563,73 juta ton, turun 8,5% dibandingkan produksi pada 2019 yang mencapai 616,16 juta ton.

Sementara ekspor batu bara pada 2020 dilaporkan mencapai 405,05 juta ton, turun 11% dari ekspor 2019 yang sebesar 405,05 juta ton.

Adapun sumber daya batu bara Indonesia hingga Desember 2020 tercatat sebesar 143,73 miliar ton. Sementara cadangan batu bara sebesar 38,81 miliar ton.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ternyata Ini Alasan RI Impor Batu Bara Saat Pasokan Melimpah

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular