FOTO

Benci Tapi Rindu, Batu Bara Jadi Lapangan Kerja Banyak Orang

News - CNBC Indonesia/Tri Susilo, CNBC Indonesia
22 November 2021 19:05
Indonesia sedang mengejar mencapai target netral karbon pada 2060, mau tak mau harus menyingkirkan batu bara termasuk untuk PLTU.

Pekerja membersihkan sisa-sisa batu bara yang berada di luar kapal tongkang pada saat bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Senin (22/11/2021). Pemerintah Indonesia berambisi untuk mengurangi besar-besaran konsumsi batu bara di dalam negeri, bahkan tak mustahil bila meninggalkannya sama sekali.  (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Indonesia sedang mengejar mencapai target netral karbon pada 2060 atau lebih cepat, seperti yang dikampanyekan banyak negara di dunia. (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Namun, rencana meninggalkan batu bara ini perlu diperhatikan kembali, termasuk risiko yang menyertainya. Pasalnya, bila industri batu bara juga dihentikan total, maka akan berisiko pada ratusan ribu orang kehilangan pekerjaan.(CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Perlu diketahui, batu bara merupakan komoditas andalan RI saat ini. Bahkan, pada 2020 Indonesia merupakan produsen batu bara terbesar ketiga di dunia setelah China dan India. Tak ayal bila industri ini menyerap banyak tenaga kerja. (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Industri batu bara telah menyerap tenaga kerja hingga 150 ribu pada 2019 lalu. Hal tersebut tertuang dalam data Booklet Batu Bara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) 2020. (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jumlah tenaga kerja tersebut bahkan belum termasuk penyerapan tenaga kerja di bidang operasional PLTU. Bila dimasukkan dengan tenaga kerja di PLTU, maka artinya jumlah tenaga kerja yang harus kehilangan pekerjaan menjadi lebih besar lagi. Bila pemerintah sepenuhnya menghentikan penggunaan PLTU maupun produksi batu bara, maka artinya harus siap-siap membuka lapangan kerja baru untuk ratusan ribu tenaga kerja RI yang saat ini bekerja di industri pertambangan batu bara. (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Sebelumnya, Ketua Umum Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia (Perhapi) Rizal Kasli menuturkan bahwa konsumsi batu bara nasional diperkirakan akan berkurang 175-190 juta ton per tahun atau setara dengan pengurangan pendapatan sebesar Rp 25 triliun per tahun bila PLTU dihentikan sama sekali. Oleh karena itu, menurutnya pemerintah dinilai harus memacu hilirisasi batu bara untuk menggantikan hilangnya pasar. (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Foto Lainnya
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terkait
    spinner loading