Duh! Ada Hal Gak Enak soal Covid-19 Global, Bikin Khawatir

Jakarta, CNBC Indonesia - Pandemi Covid-19 saat ini masih berlangsung. Saat ini beberapa negara di dunia sedang berlomba untuk melawan virus ini dengan upaya vaksinasi nasionalnya.

Namun kini, muncul sebuah kekhawatiran baru. Ini terutama didorong perkembangan di Amerika Serikat (AS) dan Eropa.

Pasalnya di wilayah itu terjadi perlambatan dalam upaya imunisasi nasionalnya. Perlambatan vaksinasi ini juga diperparah oleh tindakan pelonggaran protokol Covid-19 dan kenaikan kasus infeksi.

"Stagnasi dalam penyerapan vaksin di wilayah kami menjadi perhatian serius," kata Direktur Regional Wilayah Eropa WHO, Dr. Hans Kluge, dalam sebuah pernyataan pers dikutip CNBC International, Senin (6/9/2021).

"Sekarang kesehatan masyarakat dan langkah-langkah sosial sedang dilonggarkan di banyak negara, penerimaan vaksinasi masyarakat sangat penting jika kita ingin menghindari penularan yang lebih besar, penyakit yang lebih parah, peningkatan kematian dan risiko yang lebih besar bahwa varian baru yang menjadi perhatian akan muncul."

Cakupan vaksinasi di AS dan Eropa sendiri sebenarnya cukup besar.Hingga saat ini, 69,2% orang dewasa di UE telah divaksin penuh. Di Inggris,79,8% dari semua yang berusia di atas 16 tahun telah divaksinasi. Untuk di AS,62% dari populasi di atas usia 12 tahun sepenuhnya telah divaksin.

Perlambatan ini sendiri tidak lepas dari pandangan beberapa kalangan yang menolak vaksin. Beberapa negara masih berusaha melawan pandangan ini dengan mengatakan bahwa vaksin itu aman hingga pemberian insentif khusus bagi yang telah menerima vaksin.

"Ini adalah pandemi berkelanjutan dari mereka yang tidak divaksinasi," kta Presiden AS Joe Biden saat mengomentari data pertumbuhan tenaga kerja AS.

Selain di AS dan Eropa, masalah mengenai vaksinasi juga terjadi di belahan bumi lainnya, terutama di dalam pendistribusian vaksin secara merata. Menurut Our World In Data, meskipun 40,3% populasi dunia telah menerima setidaknya satu dosis vaksin Covid-19, hanya 1,8% orang di negara-negara berpenghasilan rendah yang telah menerima setidaknya satu dosis.

Hingga saat ini dunia telah mencatatkan 221,5 juta kasus Covid-19 sejak virus itu melanda kota Wuhan, China. Dari jumlah itu, ada 4,5 juta kematian yang tercatat.