
Dari China Sampai Vietnam, Keramik Impor Serbu Pasar RI
Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (ASAKI) buka suara terkait gempuran keramik impor yang terjadi sejak kuartal IV-2020.

Pengunjung memilih keramik di toko bahan bangunan di Jakarta, Senin (13/9/2021). Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (ASAKI) buka suara terkait gempuran keramik impor yang terjadi sejak kuartal IV-2020. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Ketua umum ASAKI Edy Suyanto menyebutkan bahwa importir China, India hingga Vietnam dinilai memanfaatkan momentum turunnya Bea Masuk Tindakan Pengamanan (BMTP) dari 23% menajdi 19%. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Di samping itu, menurut dia, China juga mengakali produk dengan melakukan penurunan ketebalan keramik yang mana tadinya berukuran 10 mm namun saat ini hanya rata-rata di level 8 mm. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Hal ini menurunkan biaya produksi, sehingga ini akan memengaruhi secara kualitas dari keramik itu sendiri. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Direktur Industri Semen, Keramik, dan Pengolahan Bahan Galian Non Logam, Kemenperin, Adie Rochmanto Pandiangan menyebutkan pentingnya intervensi pemerintah untuk mengatasi serbuan keramik impor yang kian menjadi-jadi dan menyelamatkan industri keramik nasional melalui kebijakan tariff barrier maupun non-tariff barrier. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)