Kronologi Penusukan Pengunjung Mal Selandia Baru, Diduga ISIS

Tommy Sorongan, CNBC Indonesia
03 September 2021 15:10
In this image from a video, New Zealand Prime Minister Jacinda Ardern speaks at a news conference in Wellington, New Zealand Tuesday, Aug. 11, 2020. Ardern said Tuesday that authorities have found four cases of the coronavirus in one Auckland household from an unknown source, the first reported cases of local transmission in the country in 102 days. (TVNZ via AP)
Foto: Jacinda Ardern (TVNZ via AP)

Jakarta, CNBC Indonesia - Sebuah serangan terjadi di sebuah supermarket di kota Auckland, Selandia Baru, Jumat (3/9/2021). Dalam aksi serangan ini, beberapa pengunjung supermarket terluka sementara pelaku tewas setelah ditembak oleh aparat kepolisian.

Mengutip AFP, serangan ini dilakukan oleh satu orang. Ia dilaporkan mulai masuk ke supermarket dan melukai enam orang pengunjung dengan pisau. Diduga pelaku merupakan seorang simpatisan ISIS.

"Apa yang dilakukan pelaku merupakan tindakan tercela. Inilah kebencian. Ini salah," ujar Perdana Menteri (PM) Selandia Baru Jacinda Adern.

Pelaku sendiri teridentifikasi sebagai warga negara Sri Lanka berusia 60 tahun. Ia pindah ke Selandia Baru pada tahun 2011 lalu. Dalam laporan Al Jazeera, pria itu sendiri telah berada dalam pengawasan otoritas berwenang sejak 2016 melalui sebuah perintah pengadilan yang tidak dijelaskan secara rinci.

Untuk korban, saat ini dilaporkan tiga orang berada dalam kondisi kritis, satu orang dalam kondisi serius, dan satu lagi dalam kondisi sedang.

Dari sisi lainnya, sebuah video yang diposting di media sosial menunjukkan kepanikan di dalam supermarket tak lama setelah penyerang melakukan penusukan.

"Ada seseorang di sini dengan pisau ... dia punya pisau," teriak seorang wanita dengan histeris. "Seseorang ditikam."

Selandia Baru telah waspada terhadap serangan teror sejak aksi seorang pria bersenjata dengan aliran supremasi kulit putih menyerang dan membunuh 51 orang di dua masjid di kota Christchurch pada 15 Maret 2019. Kemudian pada Mei lalu, empat orang ditikam di sebuah supermarket di kota Dunendin

Sementara itu, kewaspadaan kepada kelompok ISIS mulai muncul kembali akhir-akhir ini. Sebelumnya sebuah sempalan ISIS, ISIS-Khorasan, diduga melakukan aksi bom bunuh diri di Bandara Hamid Karzai Kabul, Afghanistan, pada 26 Agustus lalu. Dalam serangan itu, lebih dari 170 orang tewas, termasuk beberapa tentara Amerika Serikat (AS) dan pejuang kelompok Taliban.


(dru)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Brutal! Simpatisan ISIS Tusuk Pengunjung Mal di Selandia Baru

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular