Alasan Harga Minyak ICP Agustus Drop ke US$ 67,80/Barel

Wilda Asmarini, CNBC Indonesia
Jumat, 03/09/2021 10:05 WIB
Foto: Aristya Rahadian Krisabella

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak mentah Indonesia (Indonesian Crude Price/ ICP) rata-rata pada Agustus 2021 ditetapkan sebesar US$ 67,80 per barel atau turun US$ 4,37 per barel dari bulan Juli lalu yang sebesar US$ 72,17 per barel.

Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM Agung Pribadi mengatakan, penurunan ICP pada Agustus ini salah satunya dipicu oleh tingginya proyeksi negara-negara pengekspor minyak atau Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC) untuk level produksi minyak 2021.

OPEC melalui publikasi pada Agustus 2021 menaikkan proyeksi tingkat produksi 2021 sebesar 24 ribu barel per hari (bph) menjadi 64 juta bph pada 2021 ini.


"Pasokan minyak diproyeksi naik, baik dari OPEC maupun Internasional Energy Agency (IEA). Faktor ini cukup punya pengaruh kuat dalam pergerakan ICP bulan Agustus," jelas Agung, seperti dikutip dari keterangan resmi Kementerian, Jumat (3/9/2021).

Agung mengungkapkan, laporan IEA mencatat adanya peningkatan pasokan minyak dunia pada bulan Juli 2021 sebesar 1,7 juta barel per hari (bph) menjadi 96,7 juta bph.

"Ini diperkirakan akan terus meningkat dalam beberapa bulan ke depan," ujarnya.

Faktor lainnya berupa penurunan tingkat pertumbuhan perekonomian di Amerika Serikat sebesar -0,3% dibanding perkiraan bulan sebelumnya menjadi 6,1%. Selain itu, berdasarkan laporan EIA terjadi tren peningkatan stok distillate di Amerika Serikat sebesar 600 ribu barel dibanding periode yang sama pada bulan sebelumnya, menjadi 138,5 juta barel.

Secara detail, Tim Harga Minyak Mentah Indonesia menyoroti penyebab penurunan ICP dari geopolitik di kawasan Asia Pasifik. Dua penyebab utama adalah, sebagai berikut:

a. India sebesar 200 ribu barel per hari atau 5% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Ini merupakan level terendah dalam 8 bulan terakhir yang disebabkan oleh perbaikan berkala kilang dan dampak penyebaran covid varian delta.

b. Jepang sebesar 480 ribu barel per hari dibanding bulan sebelumnya, disebabkan oleh pembatasan mobilitas penduduk untuk mengantisipasi penyebaran virus corona varian delta.

"Penyebab lainnya adalah penurunan pertumbuhan ekonomi (GDP) di China menjadi sebesar 7,9% pada kuartal II 2021, lebih rendah dibandingkan kuartal I 2021 sebesar 18,3% dan untuk proyeksi tahun 2022 terdapat penurunan pertumbuhan ekonomi sebesar -0,3% menjadi 6%," demikian menurut executive summary Tim Harga Minyak Mentah Indonesia.

Selengkapnya, perkembangan harga rata-rata minyak mentah utama di pasar internasional pada bulan Agustus 2021 dibandingkan bulan Juli 2021 mengalami penurunan menjadi sebagai berikut :

- Dated Brent turun sebesar US$ 4,22 per barel dari US$ 75,03 per barel menjadi US$ 70,81 per barel.

- WTI (Nymex) turun sebesar US$ 4,72/per barel dari US$ 72,43 per barel menjadi US$ 67,71 per barel.

- Basket OPEC turun sebesar US$ 3,25 per barel dari US$ 73,53 per barel menjadi US$ 70,28 per barel.

- Brent (ICE) turun sebesar US$ 3,78 per barel dari US$ 74,29 per barel menjadi US$ 70,51 per barel.


(wia)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Iran-Israel Memanas, RI Hadapi Risiko Kenaikan Harga Minyak