Duh! Banyak Toko Pasar Tanah Abang Mulai Ditinggalkan Pemilik

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
02 September 2021 12:26
Ruko Pasar Tanah Abang. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Suasana ruko di Pasar Tanah Abang, beberapa waktu lalu (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pandemi Covid-19 turut berdampak kepada produk yang dijual pedagang di Pasar Tanah Abang. Hal itu diungkapkan Ketua Umum DPP Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy Mandey kepada CNBC Indonesia, Kamis (2/9/2021).

"Tanah Abang juga mereka banyak yang beralih usaha karena nggak signifikan untuk berjualan nonpangan atau nonesensial di masa pandemi dan kita nggak tahu pandemi kapan selesai," ujar Roy.

Oleh karena itu, banyak toko di Pasar Tanah Abang mulai ditinggalkan pemiliknya. Harga sewa kios pun sudah sangat jatuh dari semula. Harga satu kios bisa memiliki nilai sewa ratusan juta per tahun, kini hanya belasan juta. Hal itu dikarenakan peminat berjualan barang tekstil sudah sangat menurun.

"Mereka tutup toko, jual gerai dengan tujuan mengalihkan usaha yang lebih dibutuhkan masyarakat, yaitu pangan, makanan, minuman, itu yang signifikan," kata Roy.



Bukan tidak mungkin, menurut dia, minat pedagang tekstil Pasar Tanah Abang untuk berjualan baju akan terus menurun dalam beberapa waktu ke depan. Apalagi, hingga saat ini sudah banyak yang beralih menjadi pedagang sektor lain.

"Nonesensial ke esensial karena sudah 17 bulan pandemi bisa jadi sudah 50%. Paling gampang terlihat ada kios dijual. Kalau hanya ditutup saja ada kemungkinan dibuka, kalau dijual berarti dia berencana untuk mengambil dana segar dari sini. Tidak menutup kemungkinan membuka usaha di tempat lain," kata Roy.

Mulai menyerahnya pedagang Tanah Abang bukan hanya terjadi saat ini. Sejak tahun lalu, kondisi serupa sudah tampak.

Tokoh Pedagang Pasar Tanah Abang Yasril Umar mengungkapkan banyak pedagang yang beralih ke profesi lain demi memenuhi kebutuhan hidup. Hal tersebut dilakukan karena penjualan menurun tajam akibat daya beli terhadap pakaian yang menurun.

"Coba-coba dagang produk lain. Rintis usaha-usaha lain. Kan untuk pakaian orang nggak terlalu fokus hari ini. Bisa saja dia buka usaha kuliner atau kue-kue, makanan," katanya beberapa waktu lalu.


(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sayonara! Tanah Abang Sunyi Ditinggal Pedagang, Ini Sebabnya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular