Harga Sembako Turun di Agustus 2021, Daya Beli Lesu?

Lidya Julita Sembiring, CNBC Indonesia
01 September 2021 13:10
Ilustrasi penjual sembako. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Ilustrasi penjual sembako. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi sepanjang bulan Agustus 2021 sebesar 0,03%. Rendahnya inflasi dikarenakan penurunan harga bahan sembako.

Deflasi terbesar disumbang oleh kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,32% dengan andil 0,08%. Dari empat sub kelompok di mamin dan tembakau, hanya 1 yang mengalami deflasi dan tiga lainnya inflasi.

Yang mengalami deflasi yaitu sub kelompok makanan sebesar 0,48%. Sementara 3 sub kelompok inflasi yaitu minuman tidak beralkohol 0,19% dan minuman beralkohol 0,35% dan serta rokok dan tembakau 0,39%.

"Kelompak ini yang pada bulan Agustus memberikan andil ke deflasi 0,08%," ujar Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa, Setianto dalam konferensi pers virtual, Rabu (1/9/2021).

Adapun komoditas yang paling memberikan andil dengan penurunan harga di pasaran selama Agustus adalah sayuran hijau hingga daging ayam.

"Yang dominan memberikan andil atau sumbangan deflasi adalah komoditas cabai rawit 0,05%, daging ayam ras, cabai merah yang masing-masing memberikan andil deflasi 0,04%. Kemudian bayam, buncis, kacang panjang, kangkung, dan sawi hijau ini masing-masing 0,01%," jelasnya.

Sementara itu, yang memberikan andil inflasi tertinggi adalah kelompok pendidikan sebesar 0,07% dan inflasi 1,20%. Ini disebabkan oleh kenaikan harga uang sekolah anak SD, SMP, SMA hingga perguruan tinggi.

"Ini cukup tinggi karena ini memang masa tahun ajaran baru di bulan Agustus ini menjadi momen bagi sekolah-sekolah meningkatkan atau memperbaiki operasional kegiatan pendidikan baik itu tingkat SD, SMP, SMA maupun perguruan tinggi," jelasnya.


(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Survei BI: Pekan Kedua Juni Deflasi Tipis

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular