Pak Jokowi Harus Hati-hati, Utang RI Kini Makin Berbahaya!

Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
01 September 2021 09:50
Infografis: Tak Cuma Jababeka, Emiten ini Juga Tak Bisa Bayar Utang
Foto: Infografis/Tak Cuma Jababeka, Emiten ini Juga Tak Bisa Bayar Utang/Arie Pratama

Nomura Securities juga menyatakan tidak setuju jika saat ini negara berkembang dalam posisi yang lebih tangguh dibandingkan saat terjadinya taper tantrum pada 2013 silam.

Saat ini justru negara berkembang telah mengembangkan kerentanan baru, dengan kombinasi pertumbuhan yang sangat lemah, inflasi yang meningkat dan kebijakan fiskal yang masif namun sektor riil masih tumbuh negatif.

"Prospek normalisasi kebijakan moneter The Fed di tengah ekonomi China yang melambat adalah kombinasi yang mengerikan bagi negara berkembang," ujar Nomura Securities.

Hubungan antara utang bank dan negara di negara berkembang meningkatkan risiko apa yang disebut siklus 'malapetaka' bank-negara, siklus ini merupakan jantung dari krisis utang yang pernah terjadi di Eropa pada 2009-2010.

"Selain beberapa ekonomi perbatasan berpenghasilan rendah, Brasil dan India tampaknya paling berisiko mengalami lingkaran malapetaka."

Kemudian, negara-negara yang tampaknya paling berisiko mengalami defisit transaksi berjalan yang terlalu besar, di samping defisit fiskal yang masih besar, adalah Kolombia, Peru, Rumania, Turki, dan Afrika Selatan.

Diukur oleh liabilitas portofolio dibandingkan dengan arus masuk portofolio kumulatif, Nomura Securities berpandangan bahwa banyak negara berkembang yang mungkin saat ini lebih rentan, dibandingkan dengan kondisi taper tantrum 2013. Hal tersebut dihitung setelah efek revaluasi aset diperhitungkan.

"Selama taper tantrum 2013 terjadi apa yang disebut sebagai 'fragile five': Brazil, India, Indonesia, Turki, dan Afrika Selatan. Menyatukan semua analisis kami, kami sekarang memperingatkan 'trouble ten': Brasil, Kolombia, Chili, Peru, Hongaria, Rumania, Turki, Afrika Selatan, Indonesia dan Filipina."

"Kami percaya bahwa fundamental ekonomi di banyak negara berkembang telah memburuk selama setahun terakhir dan kemungkinan akan semakin memburuk di tahun mendatang, meningkatkan risiko krisis keuangan seiring dengan kenaikan suku bunga global," jelas Nomura Securities.

(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular