Jokowi Ogah Gantungkan Nasib RI ke Tambang Mentah

Lidya Julita S., CNBC Indonesia
Selasa, 31/08/2021 14:22 WIB
Foto: Presiden RI Jokowi di acara Sarasehan 100 Ekonom. (Rusman - Sekretariat Presiden)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginginkan motor penggerak pertumbuhan ekonomi bisa diubah. Terutama setelah adanya krisis kesehatan yang menyebabkan seluruh sektor pendorong perekonomian selama ini menjadi tak bisa diandalkan.

Jokowi ingin mengubah motor penggerak perekonomian ke sektor produksi atau barang jadi atau setengah jadi. Berbeda dengan saat ini hanya mengandalkan barang mentah saja.

"Kita harus mampu mengubah ketergantungan pertumbuhan ekonomi dari sektor konsumsi, kita transformasikan ke sektor produksi," ujarnya dalam pembukaan kongres ISEI, Selasa (31/8/2021).


Kepala Negara menyebutkan, sumber daya alam Indonesia begitu berlimpah tapi selama ini dijual dalam bentuk mentah. Saat ini ia ingin hal itu diubah, sehingga nantinya diekspor setelah menjadi barang jadi atau setengah jadi.

"Semua komoditas yang ada kita dorong untuk hilirisasi, untuk industrialisasi misalnya nikel yang dalam 3 atau 4 tahun akan berubah menjadi barang jadi, lithium baterai, baterai listrik, baterai mobil listrik. Begitu juga dengan bauksit," jelasnya.

Jokowi juga menyinggung hasil pertanian Indonesia. Ia ingin agar sektor ini bisa dilakukan transformasi agar menghasilkan nilai yang lebih besar bagi Tanah Air.

"Lalu kelapa sawit yang turunannya juga sangat banyak sekali. Kita harus mempercepat transformasi di sektor pertanian juga, semua harus disiapkan dari hulu sampai hilir," tegasnya.


(wia)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Polemik Tambang Nikel Raja Ampat, Bahlil Ungkap "Titah" Prabowo