Puncak Mulai Macet, Sri Mulyani Khawatir Corona Meroket Lagi

Lidya Julita Sembiring, CNBC Indonesia
30 August 2021 13:52
Ratusan kendaraan mobil melintas diruas jalan tol Cawang-Grogol, Jakarta, Rabu 23/12. Pantauan CNBC Indonesia terlihat kepadatan kendaraan sejak pukul 15.00 wib. Kawasan jalan tol pondok gede Timur dua juga terlihat ramai lancar. Menjelang libur Natal 2020, sebanyak 842.000 kendaraan diprediksi meninggalkan wilayah DKI Jakarta dengan berbagai tujuan melalui tol Jasa Marga . Jumlah kendaraan itu akan mulai tercatat sejak Kamis 24 Desember hingga Minggu 27 Desember 2020. Operation and Maintenance Management Group Head Jasa Marga, Pratomo Bimawan Putra menjelaskan, puncak arus lalu lintas keluar Jabotabek pada Libur Natal 2020 diprediksi terjadi pada Kamis, 24 Desember 2020.”Puncak arus lalu lintas kembali menuju Jakarta terjadi pada Minggu 27 Desember 2020,” katanya, Rabu (23/12/2020) (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)
ilustrasi kemacetan

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyoroti kondisi jalan puncak, Cisarua, Bogor yang mengalami kemacetan pada akhir pekan lalu. Ia khawatir kenaikan Covid-19 bisa kembali terjadi.

Menurutnya, saat ini kondisi Covid-19 di Indonesia terutama di DKI Jakarta dan sekitarnya sudah mulai melandai setelah dilakukan PPKM sejak Juli lalu. Namun jika masyarakat tidak menjaga protokol kesehatan dengan ketat maka kasus bisa naik kembali seperti sebelumnya.

"Kasus Covid kita sudah mulai reda meskipun Presiden ingatkan kita nggak boleh lengah. Sabtu-Minggu kemarin di puncak katanya ada kemacetan total. Ini kita khawatir (kenaikan kasus Covid-19)," ujarnya dalam raker dengan Komisi XI DPR RI, Senin (30/8/2021).

Oleh karenanya ia meminta agar masyarakat tetap menjalankan protokol kesehatan yang ketat, dimana memakai masker dan menjaga jarak menjadi suatu keharusan untuk dilakukan saat beraktivitas di luar rumah.

"Masyarakat mungkin harus tetap diingatkan menggunakan masker adalah keharusan, sudah atau belum divaksin semua harus tetap dan wajib menggunakan masker, jaga jarak juga menjadi penting," jelasnya.

Ia pun berharap jika ada kelompok usia lansia yang rentan belum melakukan vaksin, agar bisa segera melakukannya. Sebab, kelompok ini menjadi perhatian pemerintah terutama yang memiliki komorbid.

"Karena jumlah vaksinasinya sekarang ingin ditingkatkan sampai 1 juta atau 2 juta dosis per harinya. Supply vaksinnya juga kita dapat relatif cukup banyak," kata dia.


(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Horor. Ternyata Ini Penyebab Puncak Bogor Macet

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular