Internasional

AS Tembak Drone Balas Bom Bandara Kabul, 2 Tewas

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
28 August 2021 12:56
Militiamen loyal to Ahmad Massoud, son of the late Ahmad Shah Massoud, hold their weapons, in Panjshir province northeastern Afghanistan, Thursday, Aug. 26, 2021. The Panjshir Valley is the last region not under Taliban control following their stunning blitz across Afghanistan. Local fighters held off the Soviets in the 1980s and the Taliban a decade later under the leadership of Ahmad Shah Massoud, a guerrilla fighter who attained near-mythic status before he was killed in a suicide bombing. (AP Photo/Jalaluddin Sekandar)
Foto: AP/Jalaluddin Sekandar

Jakarta, CNBC Indonesia - Militer Amerika Serikat (AS) menembak drone ke wilayah Jalalabad, Provinsi Nangarhar, Afghanistan. Sebuah drone disebut lepas landas dari wilayah Timur Tengah dan menyerang militan ISIS yang berada dalam mobil Jumat (27/8/2021) tengah malam atau Sabtu (28/8/2021) dini hari.

"Indikasi awal adalah bahwa kami membunuh target. Kami tidak mengetahui adanya korban sipil," kata militer AS dalam sebuah pernyataan, mengacu pada serangan pesawat tak berawak dikutip Reuters.

Sementara itu, Komandan senior Taliban mengatakan penangkapan juga dilakukan ke anggota ISIS-K. ISIS K adalah jaringan ISIS yang diduga pelaku bom bunuh diri bandara Kabul, Kamis, yang menewaskan 169 warga dan 13 tentara AS.

"Mereka sedang diinterogasi oleh tim intelijen kami," kata komandan itu.

Sebelumnya, presiden AS Joe Biden memang berjanji memburu para pelaku bom bunuh diri di bandara internasional Hamid Karzai. Biden yang menahan emosi mengatakan akan membalas dendam ke pelaku.

"Kepada mereka yang melakukan serangan ini serta siapa pun yang ingin membahayakan Amerika, ketahuilah ini, kami tidak akan memaafkan. Kami tidak akan melupakan. Kami akan memburu Anda dan membuat Anda membayar," ancam Biden dikutip dari AFP.

Dalam pidato serius dari Gedung Putih, Biden mengatakan prajurit yang tewas adalah pahlawan. Ia juga mengatakan misi mereka untuk mengevakuasi ribuan warga sipil dari Afghanistan tidak akan terhalang dengan munculnya insiden ini.

"Kami tidak akan dihalangi oleh teroris. Kami tidak akan membiarkan mereka menghentikan misi kami. Kami akan melanjutkan evakuasi," kata Biden.

Afghanistan saat ini dikuasi Taliban. Pasukan AS tengah melakukan evakuasi dan akan meninggalkan 31 Agustus ini.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Siap-siap Taliban Kuasai Afghanistan, Kabul Direbut 90 Hari

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular