Sarasehan 100 Ekonom

Ini Penjelasan RI Keluar dari Disiplin Fiskal Selama Pandemi

Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
26 August 2021 11:48
Paparan Badan Kebijakan Fiskal RI,  Febrio Kacaribu di acara sarasehan 100 ekonom (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Paparan Badan Kebijakan Fiskal RI, Febrio Kacaribu di acara sarasehan 100 ekonom (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia- Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Febrio Kacaribu mengakui Indonesia keluar dari disiplin fiskal untuk merespons krisis pandemi Covid-19.

"Terkait 2020-2023 kita tahu semua ketidakpastian adalah kata kunci utama dan sudah direspons dengan komponen bangsa on the same page. Sejak 2020 ketidakpastian tinggi dan Indonesia keluar dari disiplin fiskal yang kuat selalu kita pegang," ujar Febrio dalam 'Sarasehan Virtual 100 Ekonom 2021' yang mengupas tentang bagaimana reformasi struktural bisa mendorong pertumbuhan, Kamis (26/8/2021).

Lebih lanjut dia menjelaskan bahwa pamdemi adalah kondisi yang extraordinary dan sangat urgent agar kebijakan fiskal harus hadir. Apalagi ada perkembangan yang cepat dalam pandemi covid-19, seperti varian Delta.

"Pada 2020 sebelumnya gak tahu ada Covid. Masuk 2021, gak tahu ada varian delta. 2022 gak tau akan ada apa. Tetapi fiskal, APBN selalu antisipatif, harus fleksibel dan harus kita kedepankan," jelasnya.

"Kalau kita lihat pilihan-pilihan apa yg kita hrs lakukan. Pastikan belanja kita kuat. Reformasi fiskal kuat, penerimaan belanja dan pembiayaan," jelasnya.

Lebih rinci, kebijakan counter cyclical yang dilakukan Indonesia pada 2020-2021 membuat hasil ekonomi yang berbeda dibandingkan negara lain. "Cukup membuat ekonomi tertahan tidak terlalu dalam di 2020, dan 2021 relatif baik dari 2020," jelasnya.


(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Konsumsi & Ekspor Negatif, APBN Jadi Andalan Ekonomi RI

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular