Sarasehan 100 Ekonom
Pandemi Lahirkan The New Economic, Barang Apa Itu?

Jakarta, CNBC Indonesia - Pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19) membuat dunia berubah. Perubahan itu dialami pula dalam aspek kebijakan ekonomi.
Suahasil Nazara, Wakil Menteri Keuangan, mengatakan seluruh aktor di perekonomian kini harus bersatu-padu demi mengatasi dampak pandemi virus corona. Makro, mikro, moneter, fiskal, harus berada di persepsi yang sama.
"This is the era of the new economics. Komponennya mikro, makro, moneter, publik, dan keuangan negara," kata Suahasil dalam acara Sarasehan 100 Ekonom, Kamis (26/8/2021).
Di sisi keuangan negara, lanjut Suahasil, pemerintah melakukan kontra-siklus (counter-cyclical) untuk mengatasi perlambatan ekonomi akibat pandemi. Berbagai insentif dan pelonggaran diberikan, ditambah bantuan kepada masyarakat dan dunia usaha.
"Kebijakan fiskal pro-cyclical terhadap perubahan virus. Ketika virus melandai, APBN bisa fleksibel dengan melakukan pengurangan. Jadi counter-cyclical tetapi pro-cyclical ke virusnya," lanjut Suahasil.
Sementara di sisi moneter, menurut Suahasil, bank sentral juga ikut membantu penanganan pandemi dengan ikut serta membiayai defisit anggaran. Ini adalah hal yang belum pernah terjadi di Indonesia, sebuah terobosan baru. The new economics.
"Sekarang BI bisa membeli obligasi pada tingkat bunga tertentu, ada koridornya. SBN harus bisa dipakai sebagai instrumen operasi moneter. SBN harus tradable dan marketable. Berbeda dengan krisis masa lalu, kita belajar dari situ," kata Suahasil.
[Gambas:Video CNBC]
Warga New York Mulai Party Lagi, AS Menuju Hidup Normal?
(aji/aji)