RI Keluar Resesi Tapi Balik Anjlok di Juli, Begini Datanya!

Lidya Julita Sembiring, CNBC Indonesia
Kamis, 26/08/2021 10:20 WIB
Foto: Suasana hari pertama pembukaan kembali mall saat perpanjangan PPKM level 4 di Blok M Plaza, Jakarta, Selasa (10/8/2021). (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Euforia pemerintah Indonesia akan lepas dari resesi ternyata hanya berlangsung sementara. Data terbaru menunjukkan ekonomi dalam negeri, khususnya pada bulan Juli 2021 kembali anjlok.

"Kita melihat dampak dari PPKM memang terjun semua mobilitas dan Agustus membalik lagi," ungkap Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers APBN KITA secara virtual, Rabu (25/8/2021)

Foto: Tabel 1
Tabel 1

Hal ini dikarenakan Pengetatan mobilitas lewat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) sejak awal Juli 2021 akibat lonjakan penyebaran kasus covid-19.


Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) turun ke posisi 80,2 dari yang sebelumnya berada di atas 100. Indeks penjualan ritel masuk ke zona negatif dengan realisasi sebesar -6,2%. Begitu juga yang diukur oleh indeks nilai belanja Bank Mandiri yang turun ke posisi 76,5.

Foto: Tabel 2
Tabel 2

Data lainnya adalah terkait pertumbuhan konsumsi listrik yang hanya mampu mencapai 1,9% atau melambat sejak bulan-bulan sebelumnya. Rinciannya, untuk rumah tangga -0,6% yoy dan bisnis -2,5%. Sementara untuk industri masih cukup tinggi yaitu 7,8% meskipun tetap lebih lambat dari sebelumnya.

Foto: Tabel 3
Tabel 3

Dari beberapa lini investasi juga menunjukkan perlambatan, seperti konsumsi semen yang turun dalam di bulan Juli meskipun secara tahunan masih tumbuh 1,3%. Begitu juga dengan volume impor besi dan baja. Penjualan kendaraan juga tidak secemerlang 3 bulan sebelumnya.

Foto: Tabel 4
Tabel 4

(mij/mij)
Saksikan video di bawah ini:

Video: DJP Tegaskan Pemungutan PPH di E-Commerce Bukan Pajak Baru