
Sri Mulyani & Opsi Vaksin Berbayar untuk Rakyat di 2022

Anggota Banggar DPR Fraksi PAN, Hendro Purnomo alias Eko Patrio mempertanyakan efektivitas rencana penerapan vaksinasi berbayar tersebut. Mengingat, adanya program vaksinasi gratis saja masih banyak masyarakat yang belum mau divaksin.
"Tahun depan ada rencana vaksin mandiri atau berbayar. Pertanyaanya, tingkat vaksinasi sampai 24 Agustus baru 15,67 juta dosis, untuk dosis kedua masih didukung anggaran pemerintah Rp 57,84 triliun. Vaksin gratis aja masih tipis (masih sedikit yang ikut), apalagi yang bayar," ujarnya dalam kesempatan yang sama.
Eko pun meminta pemerintah untuk menyikapi efektivitas jikalau vaksinasi mandiri ini diterapkan tahun depan. Sekaligus dia meminta agar dijelaskan secara terang, seperti apa kriteria masyarakat yang bisa mengikuti program vaksinasi mandiri.
"Anggarkan belanja vaksinasi tahun depan (Rp 38,44 triliun) saya apresiasi. Tapi, vaksinasi kita belum cukup luas masih terpusat di Jabodetabek. Itu pun masih pakai gimmick terutama di mal-mal ga boleh masuk."
"Tapi kalau di daerah ini justru mereka agak banyak yang tidak juga mau divaksin. Pertanyaannya gimana vaksin agar bisa meluas?," tuturnya.
Sementara itu, Anggota Banggar Fraksi Gerindra, Wihadi Wiyanto menyambut positif rencana vaksinasi berbayar, karena dapat mengurangi beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
"Kalau ibu sampaikan, bahwa ada vaksin berbayar itu saya kira menjadi suatu solusi untuk APBN kita. Jadi tidak harus pemerintah untuk memvaksin, jadi mereka yang mampu itu bisa divaksin juga dengan mereka berbayar, saya kira itu salah satu hal yang meringankan kita semua," ujarnya. (dru)
[Gambas:Video CNBC]