Ssttt.. BUMN Ini Bakal Garap Harta Karun Super Langka RI!
Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia ternyata memiliki salah satu "harta karun" super langka yang jadi incaran banyak negara karena dibutuhkan sebagai bahan baku dari berbagai perlengkapan berteknologi canggih.
"Harta karun" super langka yang dimaksud adalah logam tanah jarang (LTJ) atau rare earth element. Meski memiliki sumber daya logam tanah jarang ini, namun Indonesia sampai saat ini belum memproduksi komoditas ini sama sekali.
Tapi kini, salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di sektor pertambangan memiliki rencana untuk mengembangkan logam tanah jarang ini. BUMN tersebut yaitu PT Timah Tbk (TINS).
Sekretaris Perusahaan PT Timah Abdullah Umar Baswedan mengatakan, saat ini pihaknya sedang mencari calon mitra untuk mengembangkan proyek logam tanah jarang. Adapun kriteria calon mitra yang dicari adalah perusahaan yang memiliki teknologi yang terbukti bisa mengolah bijih LTJ menjadi logam.
"Kita saat ini sedang mencari partner dan menjajaki beberapa perusahaan yang memiliki teknologi proven untuk pengolahannya menjadi logam," ungkapnya kepada CNBC Indonesia, Rabu (25/08/2021).
Dia mengatakan, sebagai produsen timah, pihaknya tertarik untuk mengembangkan logam tanah jarang ini karena ini merupakan mineral ikutan dari mineral timah.
"Mineral tanah jarang adalah mineral ikutan timah," lanjutnya.
Seperti diketahui, komoditas ini dinamai logam tanah jarang karena didasarkan pada asumsi yang menyatakan bahwa keberadaan logam tanah jarang ini tidak banyak dijumpai. Namun pada kenyataannya, LTJ ini melimpah, melebihi unsur lain dalam kerak bumi.
Indonesia belum memiliki data utuh terkait total sumber daya logam tanah jarang ini karena masih minimnya penelitian dan survei geologi terkait LTJ di Tanah Air.
Namun berdasarkan buku "Potensi Logam Tanah Jarang di Indonesia" oleh Pusat Sumber Daya Mineral, Batu Bara dan Panas Bumi Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pada 2019, sumber daya logam tanah jarang yang berhasil diteliti di beberapa wilayah tercatat mencapai 72.579 ton, berasal dari endapan plaser dan endapan lateritik.
Endapan plaser ini banyak dijumpai pada lokasi kaya sumber daya timah seperti di Kepulauan Riau, Kepulauan Bangka Belitung, dan selatan Kalimantan Barat.
Pusat Sumber Daya Geologi-Badan Geologi pada 2014 melakukan kajian untuk mengetahui potensi sumber daya LTJ dalam endapan tailing di wilayah Pulau Bangka dengan menggunakan metoda interpretasi remote sensing.
Hasil kajian menunjukkan tebal endapan tailing 4 m s.d. 6 m, luas total endapan tailing 500.000 ha, sehingga diperoleh volume 5.500.000.000 m3. Dengan kadar total LTJ 9,5 gr/m3, maka tonase LTJ mencapai 52.387.500.000 gr atau 52.000 ton.
Sementara untuk endapan lateritik terdapat di beberapa wilayah seperti Parmonangan, Tapanuli, Sumatera Utara, Ketapang, Kalimantan Barat, Taan, Sulawesi Barat, dan Banggai, Sulawesi Tengah.
Adapun sumber daya LTJ dari endapan lateritik yang diteliti dari beberapa wilayah tersebut mengandung 20.579 ton.
Logam tanah jarang merupakan salah satu komoditas mineral yang bisa digunakan untuk banyak peralatan dalam kehidupan sehari-hari, antara lain sebagai bahan baku sumber energi untuk baterai, telepon seluler, komputer, industri elektronika.
Bahkan, ini juga bisa dijadikan bahan baku pembangkit listrik berbasis energi baru terbarukan (EBT) seperti Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), Pembangkit Listrik Tenaga Bayu/ Angin (PLTB), lalu bahan baku industri pertahanan hingga kendaraan listrik.
Harga logam tanah jarang pun fantastis. Mengutip tradingeconomics, harga salah satu unsur logam tanah jarang yaitu neodymium di pasar pada hari ini, Rabu (25/08/2021) tercatat sekitar 770.927 yuan China (CNY) per ton atau setara Rp 1,71 miliar per ton (asumsi Rp 2.221 per CNY).
Neodymium adalah bahan magnet permanen terkuat yang pernah ditemukan. Ini banyak digunakan di mikrofon, pengeras suara profesional, headphone, hard disk komputer, kendaraan listrik, dan juga generator.
Logam tanah jarang merupakan salah satu dari mineral strategis dan termasuk "critical mineral" yang terdiri dari 17 unsur.
Adapun cadangan logam tanah jarang terbesar dunia terdapat di China. Selain penyimpan logam tanah jarang terbesar di dunia, China juga merupakan produsen LTJ terbesar di dunia.
Tak ayal, bila harga jual dari logam tanah jarang tersebut menggunakan indeks mata uang China, yuan.
(wia)