Kabar Baik! Ilmuwan Temukan Antibodi Corona Pada Anak-Anak

Tommy Sorongan, CNBC Indonesia
24 August 2021 21:10
Gerai warung kopi di Tangerang Selatan menyediakan fasilitas internet gratis untuk membantu para pelajar mengikuti belajar daring. Kamis, (30/7/20). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Warung kopi (warkop) di kawasan Pondok Aren, Tangerang Selatan, sediakan internet gratis untuk siswa yang kesulitan mengikuti proses belajar daring.

Rizki, selaku pemilik warung kopi mengaku tergerak untuk membantu para siswa di sekitar tempat usahanya lantaran banyak yang kesulitan mengikuti kegiatan belajar jarak jauh karena kesulitan membeli kuota internet, atau bahkan hanya memiliki satu ponsel yang digunakan orangtua mereka untuk bekerja.   

Kita kan baru mulai hari ini, alhamdulillah cukup tinggi antusiasnya. Karena kebanyakan orangtuanya cuma punya satu ponsel. Kayak yang kerjanya ojol, jadi dibawa buat tarik penumpang,
Foto: Ilustrasi Kamis, (30/7/20). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Sebuah laporan penelitian terbaru menunjukkan bahwa anak-anak lebih memiliki kekebalan dari virus corona. Bahkan, virus dengan nama lain Covid-19 itu dapat langsung dilawan saat menginfeksi anak-anak.

Mengutip SCMP, Selasa (24/8) dalam proses penelitian, para ilmuwan mengambil beberapa sel dari lendir hidung dari 42 anak-anak yang sehat dan terinfeksi dan 44 orang dewasa. Mereka kemudian menganalisis, antara lain, aktivitas gen tertentu dalam sel individu.

Hasilnya, ditemukan bahwa sistem kekebalan anak-anak lebih aktif di sel-sel saluran pernapasan bagian atas daripada orang dewasa.

"Ini mungkin juga menjelaskan mengapa anak-anak jauh lebih kecil kemungkinannya daripada orang dewasa untuk menjadi sakit parah dengan Covid-19," lapor peneliti gabungan dari Universitas Berlin dan Universitas Heidelberg dalam jurnal ilmiah Nature Biotechnology.

Para peneliti mengatakan temuan itu dapat membuka jalan bagi penelitian lebih lanjut mengenai apakah sistem kekebalan itu dapat diterapkan pada kelompok usia yang berisiko.

"Kami ingin memahami mengapa pertahanan virus tampaknya bekerja jauh lebih baik pada anak-anak daripada orang dewasa," jelas Irina Lehmann, kepala kelompok Epidemiologi Molekuler di Institut Kesehatan Berlin (BIH) di rumah sakit Charite Berlin.

Studi ini sendiri dilakukan ketika beberapa negara seperti Amerika Serikat (AS) dan Australia mengalami peningkatan pasien anak-anak di tengah penyebaran varian Delta.

Anak-anak berkontribusi sekitar 2,4% dari rawat inap Covid-19 AS awal bulan ini. Hal ini diperparah oleh batasan vaksin untuk 12 tahun ke atas yang membuat anak-anak tersebut tidak memiliki proteksi yang cukup.


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kasus Covid-19 Melonjak, Jokowi: Jangan Disikapi Berlebihan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular