Di Mana-Mana Masih Sepi, Orang Kaya DKI Masih Takut ke Mal?

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
24 August 2021 20:31
Pengunjung melakukan scanning sebelum masuk mall di Metropolitan Mall Bekasi, Jawa Barat, Rabu (18/8/2021). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Pengunjung melakukan scanning sebelum masuk mall di Metropolitan Mall Bekasi, Jawa Barat, Rabu (18/8/2021). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Beberapa wilayah aglomerasi sudah mengalami penurunan tingkat level PPKM menjadi level 3. Sehingga ada pelonggaran kapasitas kunjungan pusat perbelanjaan menjadi 50% dari 25%, termasuk di kawasan DKI Jakarta dan sekitarnya.

Namun, di lapangan kondisi mal masih sepi karena tak banyak pengunjung untuk aktivitas luar rumah. Menurut pengelola mal, saat ini kapasitas pengunjung masih 20% dari batas maksimum yang diizinkan sampai 50%.

"Pusat perbelanjaan menyambut pelanggaran yang dilakukan. Meski dengan kapasitas saat ini pusat perbelanjaan masih akan mengalami defisit dikarenakan dengan kapasitas maksimal hanya 50% tidak bisa menutupi biaya operasional," Kata ketua APPBI Alphonzus Widjaja, kepada CNBC Indonesia, Selasa (24/8/2021).

Ia mengapresiasi pelanggaran yang dilakukan pemerintah. Dari pelonggaran ini menurut dia dapat menolong sektor usaha non formal berskala mikro dan kecil seperti tempat kos, warung, ojek, parkir dan lainnya yang berada di sekitar pusat perbelanjaan yang sudah 8 minggu tidak dapat mencari nafkah karena mal tutup.

Alphonzus berharap pemerintah terus memastikan ketersediaan vaksin, dan kemudahan akses bagi masyarakat. Sehingga pandemi dapat semakin terkendali dan pelonggaran dapat terus dilakukan.

Protokol kesehatan juga akan dilakukan semakin disiplin terutama skrining melalui aplikasi Peduli Lindungi. Sehingga penanganan dini bisa dilakukan dan mencegah penularan Covid - 19 semakin meluas.

Menurut Alphonzus tingkat kunjungan pusat perbelanjaan juga sudah bergerak naik secara bertahap. Dimana rata-rata kunjungan mal saat ini berkisar di 15% - 20%. Namun, jumlah ini memang masih relatif sepi.

"Peningkatan kunjungan lebih dikarenakan restoran dan kafe sudah diperbolehkan untuk melayani makan di tempat (dine - in)," katanya.

Berdasarkan catatan tingkat kunjungan itu sudah lebih baik dari masa pandemi sebelumnya, dimana paling tidak dibutuhkan waktu kurang tiga bulan untuk mencapai tingkat kunjungan 10% - 20% setelah pelarangan.

"Namun dampak penutupan operasional tidak serta merta berakhir pada saat pembatasan diakhiri," katanya.


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Lobi Pengusaha: Mal Dibuka 100%, Semua Pengunjung Divaksin!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular