
Negara Ini Hajar Varian Delta ke Nol Kasus, Begini Rahasianya

Jakarta, CNBC Indonesia - China kembali membuat kejutan. Negara yang diserang Covid-19 varian Delta ini mengumumkan nol kasus Covid-19 kemarin, Senin (23/8/2021).
Otoritas kesehatan China melaporkan tidak menemukan kasus baru Covid-19 di antara warga lokal. Ini merupakan pertama kalinya sejak Juli lalu di mana China mengalami gelombang infeksi baru Covid-19.
Dengan nihilnya penambahan kasus baru, angka kasus Covid-19 China secara total dari awal pandemi tetap 94.599 kasus. China juga melaporkan tidak ada kematian kemarin, tertahan di level 4.636 sejak pandemi terjadi di akhir 2019.
Meski tak ada kasus yang dilaporkan, China kemarin mencatat 16 kasus tanpa gejala. Namun semua kasus bukan transmisi lokal melainkan impor.
Apa rahasianya?
China pertama kali kemasukan Covid-19 varian Delta 20 Juli lalu. Kasus pertama kali ditemukan di Nanjing, di bandara internasional kota itu.
Sejak saat itu kasus terus melonjak dan menyebar ke 31 provinsi lain. Setidaknya 1.200 orang terinfeksi.
Namun China memang melakukan sejumlah langkah keras untuk membendungnya. Bahkan tanpa toleransi dan kompromi.
Puluhan juta orang dikunci ketat. China juga melakukan pengujian besar-besaran dan kampanye pelacakan termasuk membatasi perjalanan domestik.
Pengetatan bukan hanya di provinsi hotspot kasus tapi juga sampai ke Beijing. Di ibu kota, bulan lalu pejabat kota meminta penduduk untuk tidak meninggalkan kota itu.
"Kecuali jika diperlukan," ujar pejabat dikutip AFP saat kasus ditemukan.
Semua jalur kereta api, bus dan udara dari daerah-daerah episentrum corona ditemukan diputus. Wisatawan juga dilarang datang ke Beijing. Hanya pelacong penting yang diizinkan masuk jika tes asam nukleatnya negative.
Wuhan, kota awal mula penyebaran Covid-19 di akhir 2019 juga dikunci. Kota itu sendiri memiliki 11 juta penduduk.
Langkah-langkah ini tampaknya berhasil. Infeksi harian terus turun. Selama seminggu terakhir, kasus menjadi satu digit dari puncaknya 100 di dua minggu lalu.
Keberhasilan China sebenarnya sudah diramal sejumlah ekonom. China bahkan disebut rela menahan laju ekonominya demi benar-benar membasmi varian Delta.
"Varian Delta adalah ujian terbesar dari strategi nol-Covid-19 China sejak wabah awal tahun lalu," kata Julian Evans-Pritchard, ekonom senior China di Capital Economics.
"Tetapi mengingat rekam jejak negara dalam menangani virus sejauh ini, asumsi kami adalah bahwa mereka akan menghentikan wabah sebelum lepas kendali."
Mengutip Trading Economics, ekonomi China di kuartal II ini tumbuh 7,9%. Ini meleset dari ekspektasi 8,1%.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article China Catat Rekor Kasus Baru Covid, Karena Apa?
