Internasional

Covid-19 AS Meroket 1.000%, Ini Ultimatum Joe Biden ke Warga!

Anisatul Umah, CNBC Indonesia
22 August 2021 14:50
President Joe Biden speaks about a cease-fire between Israel and Hamas, in the Cross Hall of the White House, Thursday, May 20, 2021, in Washington. (AP Photo/Evan Vucci)
Foto: Presidden AS Joe Biden (AP/Evan Vucci)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kasus Covid-19 di Amerika Serikat (AS) kembali 'meledak' alias mencetak rekor. Menindaklanjuti hal ini, Presiden AS Joe Biden kembali menggaungkan mandat penggunaan masker terutama untuk anak-anak sekolah.

Sebagaimana disyaratkan Departemen Kesehatan AS, anak-anak memang semakin rentan terkena Covid-19 setelah munculnya varian Delta. Biden bahkan memberikan peringatan bagi masyarakat yang menolak penggunaan masker.

Melalui pernyataan terbarunya, Biden menegaskan tak segan mengambil jalur hukum bagi semua intimidasi yang dibuat.

Penolakan datang dari sekelompok warga yang mengancam dokter dan perawat. Penolakan ini juga mengikuti langkah lawan politik Biden, seperti Gubernur Florida dan Texas dari partai oposisi, Partai Republik, yang menolak rekomendasi penggunaan masker. Biden, sama seperti Presiden AS sebelumnya Barack Obama, berasal dari Partai Demokrat.

"Sayangnya beberapa politisi mencoba mengubah langkah-langkah keamanan publik, yaitu anak-anak yang mengenakan masker di sekolah, menjadi perselisihan politik untuk keuntungan politik mereka sendiri," kata Biden, dikutip dari AFP, Minggu ini (22/8/2021).

Menurutnya intimidasi dan ancaman yang ada di seluruh negeri adalah hal yang salah, dan hal tersebut tidak bisa diterima.

"Jika Anda tidak akan melawan Covid-19, setidaknya menyingkirlah dari orang lain yang mencoba (melawannya)," tambahnya.

Biden juga menegaskan akan mempercepat suntikan booster untuk orang dewasa September mendatang. Langkah ini diambil untuk melawan virus corona varian Delta yang lebih mudah menyebar.

"Tidak ada waktu untuk lengah," kata Biden, mendesak setiap orang Amerika berusia 18 tahun ke atas untuk mendapatkan vaksin booster delapan bulan setelah divaksinasi sepenuhnya.

Dia menegaskan jika suntikan booster akan meningkatkan respon kekebalan, sehingga meningkatkan perlindungan dari Covid-19. Menurutnya ini adalah cara terbaik untuk melindungi diri dari varian baru yang muncul.

"Ini akan membuat Anda lebih aman, dan lebih lama, dan itu akan membantu kita mengakhiri pandemi lebih cepat."

Saat ini evaluasi masih dilakukan oleh Food and Drug Administration (FDA), semacam Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) AS. Rencananya vaksin booster akan tersedia mulai minggu 20 September.

Kasus positif Covid-19 di AS memang terbilang tinggi saat ini. Bahkan, rata-rata infeksi mingguan mengalami kenaikan 1.000% bila dibandingkan Juni lalu.

Berdasarkan data interaktif Covid-19 milik New York Times, pada akhir Juni lalu rata-rata kasus infeksi di Negeri Paman Sam masih berada di level 11 ribuan per minggunya. Namun saat ini rata-rata infeksi mingguan telah mencapai 141 ribu kasus per harinya.

AS bagian selatan menjadi pusat wabah. Dengan jumlah kasus aktif terbanyak ada di California dan Florida. Keterisian rumah sakit (RS) juga dilaporkan meningkat hingga 70% saat ini. Bahkan di beberapa daerah, seperti Alabama dan Hawaii, peringatan kritis juga mulai digaungkan.

Mengutip Worldometers AS mencatatkan kasus baru sebanyak 151.108 kasus, dengan jumlah kasus kematian mencapai 1.059 kematian. Secara total AS masih memimpin kasus terbanyak di dunia mencapai 38.398.596 kasus dengan kematian mencapai 644.281 kasus.


(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jreng! RI Ternyata Masuk Genk Dagang AS Pimpinan Joe Biden

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular