
Pertama di Dunia, Vaksin Berbasis DNA Direstui, Cek Faktanya!

Jakarta, CNBC Indonesia - India menyetujui penggunaan vaksin Corona non-suntik pertama di dunia. Ini adalah vaksin Covid-19 berbasis deoxyribo nucleic acid (DNA) bernama ZyCov-D.
Dengan persetujuan ini, ZyCov-D menjadi vaksin DNA pertama di dunia yang digunakan pada manusia untuk Covid-19. Beberapa vaksin DNA sebelumnya hanya mendapat persetujuan di Amerika Serikat (AS), antara lain untuk penyakit pada kuda dan kanker kulit pada anjing.
Berbeda dengan vaksin suntik pada umumnya, injeksi ZyCov-D tidak menggunakan jarum alias needle free.
Sebagai gantinya, vaksin ini diberikan lewat dengan Pharmajet, yakni aliran bertekanan tinggi yang ditempelkan di permukaan kulit selama beberapa saat. Vaksin ini disebut bebas nyeri dan meminimalkan efek samping penyuntikan.
Mengutip Reuters, vaksin ZyCoV-D, menggunakan bagian materi genetik dari virus yang memberikan instruksi baik sebagai DNA atau RNA (ribo nucleid acid) untuk membuat protein spesifik yang dikenali dan ditanggapi oleh sistem kekebalan.
Selain itu, jika pada umumnya pengaturan dosis vaksin Corona diberikan dalam dua dosis, Zycov-D diberikan dalam 3 dosis.
Lantas, bagaimana tingkat efikasinya?
Melansir DetikHealth, menurut riset interim yang dilakukan oleh Cadila Healthcare, yang memproduksi vaksin ini menyebut 3 dosis ZyCoV-D bisa mencegah penyakit bergejala hingga 66%.
Riset dilakukan terhadap 28.000 relawan di lebih dari 50 sentra vaksinasi. Seribu di antaranya berusia 12-18 tahun, terbukti aman dan bisa ditoleransi pada usia tersebbut.
Fase ketiga vaksin ini dilakukan pada puncak gelombang kedua. Diyakini, hal ini me-reafirmasi efikasi vaksin terhadap strain virus yang bermutasi.
Adapun, cara kerja vaksin jenis ini, DNA (deoxyribo nucleic acid) dan RNA (ribo nucleid acid) merupakan molekul yang membawa informasi genetik di dalam tubuh. Sama seperti vaksin lain, vaksin DNA mengajari sistem imun mengenali dan melawan infeksi virus tertentu.
ZyCoV-D mengandung plasmid atau cincin kecil DNA yang mengandung informasi genetik yang memerintahkan sel untuk membentuk spike protein. Spike adalah bagian virus yang digunakan untuk menempel dan memasuki sel manusia.
(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Masih Ada Kabar Baik dari India, Vaksinasi Covid Dikebut Lagi