Miris, RI Negara Kaya Tapi Malah Impor Ikan, Udang-Sayuran!

Anisatul Umah, CNBC Indonesia
21 August 2021 16:50
1. Jika Anda berkunjung ke Labuan Bajo, jangan lupa untuk berburu makanan laut segar di Kampung Ujung
2. Di sana, Anda bisa menikmati berbagai macam makanan laut mulai dari ikan, udang, cumi, kepiting, hingga lobster. Harganya bervariasi dari Rp 40 ribu seekor hingga Rp 700 ribu/ekor tergantung beratnya.
3. Lobster dan kepiting yang ditawarkan bobotnya tidak main main, untuk menikmatinya siapkan kocek yang agak tebal. Minimal Rp 500 ribu untuk lobster, tergantung kepandaian Anda dalam tawar menawar.
4. Harga yang ditawarkan sudah termasuk dengan bumbu dan olahan yang Anda inginkan. Mulai dari dibakar, sup, asam manis, goreng, sesuai selera Anda. Rasa dagingnya dijamin berbeda, dan kesegarannya tidak diragukan
5. Wisata kampung ujung kini juga tertata rapi berkat renovasi yang dilakukan oleh Kementerian PUPR pada 2017-2018 lalu. Kementerian PUPR menganggarkan Rp 40,35 miliar untuk membenahi beberapa titik wisata di Labuan Bajo. 
6. Kampung Ujung paling enak dikunjungi saat malam hari, berbagai turis akan terlihat memadati lokasi mulai dari lokal hingga mancanegara.
7. Selain makanan laut, Anda juga bisa menyicipi kuliner lainnya seperti buah-buahan, jus segar, dan es krim gelato rumahan.   (CNBC Indonesia/Gustidha Budiartie)
Foto: Berburu Kuliner Laut Segar di Kampung Ujung Labuan Bajo (CNBC Indonesia/Gustidha Budiartie)

Jakarta, CNBC Indonesia - RI merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam, karena termasuk wilayah tropis dan subur. RI juga memiliki garis pantai terpanjang kedua di dunia, di mana sebesar 70% dari luas wilayah adalah laut.

Namun Indonesia punya sejarah yang buruk soal pemanfaatan sumber daya alam yang ada dan melimpah ini. Pengamat Kebijakan Publik/ Akademisi Fisip UI Andrinof A. Chaniago mengatakan, RI sempat mengimpor ikan, udang-cumi, buah, dan bahkan sayur-sayuran.

"Data lama, latar belakang prioritas pembangunan ini faktanya kita justru banyak impor. Padahal sumber daya ada. Kita bayangkan sempat impor ikan segar, impor sayur-sayuran meroket termasuk diolah maupun kaleng," paparnya dalam acara 'Refleksi 76 Tahun Kemerdekaan RI' secara daring, Sabtu (21/08/2021).

Berdasarkan data yang dipaparkannya, lonjakan impor ini terjadi pada 2011 lalu. Dia mengatakan, luasnya garis pantai yang dimiliki Indonesia, namun masih impor ikan dan udang menjadi sesuatu yang memprihatinkan.

"Buat kita prihatin, kita garis pantai terpanjang kedua 70% laut, ada negara kecil garis pantai pendek, area kecil tapi bisa produksi ikan lebih besar, ekspor lebih besar ini kondisi di tahun 8-7 tahun lalu," kenangnya.

Menurutnya, untuk menjadi negara yang tangguh, maka harus berpijak mengamankan sumber daya alam untuk kemakmuran rakyat. Perhatian diberikan ke desa, ke daerah pinggiran, karena ketimpangan semakin lebar.

"Prioritas pembangunan adalah infrastruktur adil dan merata sampai ke pinggir, ke perbatasan. Perkuat ketahanan pangan bangkitkan kembali industri, naikkan sumber daya manusia di dalamnya termasuk pembangunan mental," jelasnya.

Lebih lanjut dia mengatakan kita tidak bisa lepas dari fakta perjalanan masa lalu, sumber daya tidak dimanfaatkan maksimal.

"Perjalanan kita di masa lalu ketika kita lihat potensi luar biasa misalnya sumber daya alam. Kita bukan gak memanfaatkan dengan optimal tapi dimanfaatkan pihak lain lebih besar," lanjutnya.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tak Cuma Ekspor, Impor RI Juga Rekor Tertinggi Sepanjang Masa

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular