
Cerita Ketum PAN Saat Temui Jokowi: Wajah Bapak Lebam-lebam

Jakarta, CNBC Indonesia - Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan melakukan pertemuan dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (18/8/2021). Hal tersebut diungkapkan Zulhas, sapaan akrab Zulkifli Hasan, dalam acara yang digelar CSIS Indonesia pada, Kamis (19/8/2021).
"Saya kemarin ketemu Pak Jokowi, pak. Pak Presiden. Pak Jokowi saya lihat bapak di TV saja. Wajah bapak lebam-lebam," katanya.
Zulhas lantas menyampaikan permohonan maaf lantaran tidak bisa membantu Jokowi.
"Oleh karena itu saya doakan pak semoga bapak kuat, tabah, diberi perlindungan oleh Tuhan. Saya nggak bisa bantu," ujar Zulhas.
Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia ini mengungkapkan ada tiga kunci utama penanganan pandemi Covid-19 di tanah air. Ketiga kunci itu adalah PPKM, vaksinasi Covid-19, dan bantuan sosial.
"PSBB atau PPKM harus diikuti vaksin pak, vaksin. Tanpa vaksin PSBB gagal. Muncul lagi varian delta karena vaksin kita gagal. Kenapa vaksin gagal, pak, kenapa? Saya tahu Pak Luhut, Pak Erick, sudah kontrak," kata Zulhas.
"Harusnya kita Desember sudah 10 juta pak, Juni harusnya sudah vaksin 80 juta pak. 90 juta Juni. Karena apa? Ada kepentingan-kepentingan yang bermain. Ini menyangkut anak, menyangkut cucu, menyangkut nyawa, menyangkut rakyat, kok masih main-main. Amoral namanya pak yang begitu," lanjutnya.
Kemudian terkait bantuan, Zulhas mengkritisi ada pihak-pihak yang mencoleng. Padahal bantuan itu sangat dibutuhkan seiring peningkatan pengangguran dan kemiskinan.
"Kan ada uangnya Rp 1.000 triliun lebih, bisa dikirim, bisa dibantu. Tapi apa pak? Masih ada yang bermain. Jadikan sembako Rp 300.000, cuma dibelikan Rp 150.000, Rp 150.000 bisa dibagi-bagi. Ini moral hazard pak. Kalau lain-lain boleh. Ini sudah menyangkut nyawa, menyangkut anak, cucu, diri kita, bangsa kita, masih ada yang seperti itu," ujar Zulhas.
"Jadi saya, saya bilang, pak, bapak sudah bekerja keras pak presiden tapi ini harus ditertibkan. Tiga saja, PPKM, vaksin, bantuan cepat. Dan jangan yang ada cari bisnis pak, ini ada yang berbayar lah, nah ini kira-kira," lanjutnya.
Sebelum Zulhas, Jokowi diketahui juga bertemu dengan Presiden ke-5 RI yang juga Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri.
Deputi Bidang Protokol, Pers dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin mengkonfirmasi bahwa pertemuan tersebut tidak direncanakan. Jokowi dan Megawati bertemu dalam acara Purna Paskibraka yang digelar di Istana Merdeka, Jakarta, kemarin.
Hal senada turut dikemukakan Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono. Heru mengatakan, kehadiran Megawati dalam acara tersebut selaku Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila.
Saat memberikan pengarahan, Megawati mengaku tidak takut menjadi sasaran sejumlah pihak lantaran secara terang-terangan mendukung Jokowi. Hal tersebut dikemukakan Megawati saat memberikan pengarahan kepada para Purna Paskibraka Duta Pancasila di halaman Istana Merdeka. Awalnya, Megawati mengaku iba terhadap Jokowi.
"Tadi saya mesti pidato juga saya bilang, saya sampai pak Jokowi saya tangisi. Kenapa? Mikiri rakyat sampai badannya kurus," kata Megawati dalam video yang diunggah Youtube Sekretariat Presiden, Rabu malam
"Dan saya tidak terima bapak. Waktu tadi, biar saja mau di-bully saya enggak takut. Saya bilang saya dukung pak Jokowi. Ya memang iya. Mau di-bully 1.000 kali enggak takut saya," lanjutnya.
(miq/dru)
Next Article Isu Jokowi Reshuffle Kabinet 15 Juni, Ketum PAN Jadi Menteri?
