
PLN Targetkan Penjualan Listrik Tumbuh 8% di 2022

Jakarta, CNBC Indonesia - PT PLN (Persero) menargetkan penjualan listrik pada 2022 tumbuh 7,96% menjadi 266,6 Tera Watt hours (TWh) dari proyeksi tahun ini sebesar 246,93 TWh.
Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN Bob Saril.
"Pertumbuhan konsumsi listrik pada tahun 2022 kita rencanakan dengan penjualan sebesar 266,6 TWh," ungkapnya kepada CNBC Indonesia, Rabu (18/08/2021).
Bob menjelaskan, perkiraan kenaikan penjualan listrik pada tahun depan ini dipicu karena kesuksesan dari program vaksinasi Covid-19. Selain itu, penerapan protokol kesehatan juga menjadi kebiasaan normal baru di masyarakat.
"Tumbuh 7% karena kita melihat kesuksesan dari vaksinasi dan penerapan protokol kesehatan yang sudah menjadi budaya new normal," jelasnya.
Lebih lanjut Bob menyampaikan, PLN juga melihat industri di Indonesia sudah tumbuh dengan melihat banyaknya substitusi produk impor ke produk yang bisa diproduksi di dalam negeri.
"Dan peningkatan industri karena kita membuat nilai tambah dari komoditi seperti tambang nikel dan hasil perkebunan," paparnya.
Sementara untuk tahun 2021 ini PLN memperkirakan penjualan listrik tumbuh 1,38% menjadi 246,93 TWh.
Bob mengatakan, perkiraan tersebut merupakan perkiraan moderat, terutama setelah diterapkannya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat atau Level 4 sejak Juli 2021 dan terus perpanjang hingga kini, terakhir diperpanjang hingga 23 Agustus 2021.
"Pilihan skenario penjualan 2021 adalah moderat atau akan pulih di triwulan 4 tahun 2021, sehingga prognosa penjualan 2021 menjadi 1,38% atau 246,93 TWh," ujarnya.
Dia menjelaskan, perseroan memiliki tiga skenario untuk prognosa pertumbuhan konsumsi listrik tahun 2021 ini, yakni skenario optimistis, moderat, dan juga pesimistis.
Tiga skenario ini diambil seiring dengan kebijakan PPKM Level 4 yang diambil pemerintah saat ini.
"Seiring terbitnya kebijakan pemerintah tentang PPKM, telah direncanakan tiga skenario prognosa penjualan tahun 2021 sebagai dampak diberlakukannya PPKM yakni skenario optimis, moderat dan pesimis," tuturnya.
Sebelumnya, dia sempat mengatakan perseroan optimistis penjualan listrik hingga akhir tahun bisa tumbuh di atas 3% karena diharapkan konsumsi listrik sektor pelanggan rumah tangga akan mengalami peningkatan.
Di sisi lain, kondisi sebaliknya bakal terjadi di pelanggan sektor bisnis. Diperkirakan konsumsi listrik di sektor bisnis akan mengalami penurunan. Namun demikian, PLN berharap agar industri tetap bisa berproduksi.
"Konsumsi pelanggan bisnis kemungkinan mengalami penurunan yang signifikan. Kita harapkan untuk industri tetap berproduksi," ujarnya pada awal Juli 2021.
Untuk semester I 2021, PLN mencatatkan pertumbuhan penjualan listrik sebesar 4,89% secara year on year atau dibandingkan periode yang sama pada 2020.
(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 11.819 Keluarga Terima Program Sambung Listrik Gratis PLN