Dekati 4 Juta Kasus, Hari Ini RI Tambah 20.004 Pasien Corona

dob, CNBC Indonesia
20 August 2021 16:33
Suasana upacara pemakaman jenazah COVID-19 dengan upacara militer di kawasan TPU Pondok Ranggon Blok Unit Kristen, Jakarta Timur, Kamis (3/12/2020). Lahan khusus untuk jenazah COVID-19 muslim di TPU Pondok Ranggon, Jakarta Timur, penuh. Karena itu, TPU Pondok Ranggon memutuskan hanya melayani jenazah COVID-19 muslim dengan sistem tumpang. Dikutip dari Detikcom
Foto: TPU Korban Covid-19 di kawasan TPU Pondok Ranggon. (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia- Kasus Covid-19 di Indonesia masih fluktuatif dan belum mereda dengan penambahan lebih dari 20 ribu dalam satu hari. Kementerian Kesehatan mencatat pada Jumat (20/8/2021) ada tambahan 20.004 orang kasus baru. Dengan begitu jumlah kasus Covid-19 di Indonesia mencapai 3.950.304 orang.

Meski masih fluktuatif penambahan pasien sembuh setiap harinya seringkali melebihi kasus baru, sehingga berkontribusi pada penurunan kasus aktif atau pasien yang membutuhkan perawatan. Hari ini pasien sembuh bertambah 26.122 orang, sehingga jumlahnya 3.499.037orang.

Sayangnya, kasus kematian juga masih terus bertambah. Kemenkes mencatat ada tambahan 1.348 kasus kematian, sehingga jumlahnya 123.981 orang. Saat ini kasus aktif di RI berjumlah 327.286 orang, turun 7.466 dari hari sebelumnya.

Sebelumnya, uru Bicara Kementerian Kesehatan dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid mengatakan, positivity rate dan testing rate adalah indikator penting dalam menilai status transmisi atau penularan COVID-19. WHO juga merekomendasikan untuk suatu wilayah mampu melakukan testing minimal 1 orang per 1.000 penduduk per minggu untuk mengukur upaya surveilans yang dilakukan.

"Pekan lalu, seluruh provinsi mampu mencapai testing rate yang ditetapkan. Walaupun begitu dengan kapasitas yang ada, sesuai dengan instruksi, kita mampu dan akan terus menargetkan testing mencapai 400.000 tes per hari," ujar dr. Nadia.

Dia menambahkan, upaya penemuan kasus dilakukan dengan memprioritaskan populasi yang berisiko tinggi untuk menularkan virus, yaitu pasien dengan kriteria suspek dan juga kontak erat. Pembelajaran yang terjadi di Jawa dan Bali hendaknya menjadi kewaspadaan bagi provinsi-provinsi di luar Jawa dan Bali, terutama karena adanya varian baru.


(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Data Baru Sebut China Sudah Kaji Covid Sebelum Pandemi Meledak

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular