Defisit APBN 2021 Melebar ke 5,8% PDB, Utang Jadi Naik?

Jakarta, CNBC Indonesia - Defisit anggaran melebar ke 5,82% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) di tahun 2021. Ini meningkat dibandingkan dengan proyeksi awal sebesar 5,7% di APBN 2021.
Pelebaran defisit ini terjadi karena adanya pelemahan ekonomi di tahun 2021. Seiring dengan melonjaknya penyebaran pandemi Covid-19 di awal kuartal III. Outlook terbaru perekonomian 2021, tahun ini dipatok hanya bisa tumbuh 3,7%-4,5%, turun dari sebelumnya 5%.
"Kami sudah antisipasi bahwa nilai dari PDB nominal akan turun dibandingkan asumsi di APBN, 5%. Ini terkait Delta kemarin kami revisi tahun ini kemungkinan nggak akan mencapai 5%, hanya di range 3,7%-4,5% dari pertumbuhan 2021," ujarnya dalam diskusi virtual, Rabu (18/8/2021).
Meski demikian, Febrio memastikan secara nominal defisit anggaran tetap turun dibandingkan perkiraan sebelumnya. Artinya pemerintah tidak akan menarik utang lebih banyak walaupun defisit melebar.
"Itu kemudian yang membuat walaupun secara nominal defisit turun dari Rp 1.006,4 triliun ke Rp 939,6 triliun, namun karena pembagi lebih rendah, maka angka defisit outlook sekitar 5,8% itu. Itulah kenapa angka kemungkinan bergerak sedikit keatas," jelasnya.
Maka dari itu diyakini risiko dari pembiayaan bisa diturunkan. Febrio melihat investor di pasar keuangan juga memahami adanya pelebaran defisit APBN
"Jadi ini kami melihat angka dan pasar dan lembaga rating melihat semua angka ini comes no surprise, ini salah satu paling lumrah dan ini jadi sesuatu perspektif positif makro sebab defisit nominal rendah," tegasnya.
[Gambas:Video CNBC]
Alhamdulillah... RI Nggak Jadi Ngutang Banyak Tahun ini
(mij/mij)