76 Tahun RI Merdeka, Obat Hingga Alkes Masih Bergantung Impor

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
Selasa, 17/08/2021 18:50 WIB
Foto: Infografis/ RI Kebanjiran Impor Alkes China Saat Covid-19 Meledak

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo meminta industri dalam negeri untuk mulai mandiri dalam pengembangan obat dan farmasi. Hal ini tidak lepas dari pandemi Covid-19 yang berkepanjangan.

Penelity Center of Industry, Trade and Investment Indef Elsha M. Rachbini menilai arahan Jokowi itu perlu mendapat respon dari industri sendiri, utamanya dalam penyiapan bahan baku.

"Industri nasional kita masih butuh bahan baku dari luar negeri, nah termasuk industri farmasi alat-alat kesehatan yang sempat disinggung pidato kenegaraan ditekankan kemandirian industri farmasi obat vaksin dan alat kesehatan," sebutnya.


Selama ini, Indonesia memang mengandalkan impor dalam ketersediaan bahan baku farmasi. Kebiasaan itu harus mulai diubah karena produksi Indonesia sempat terhambat yang disebabkan pembatasan di negara asal. Namun, diperlukan juga modal yang tidak sedikit.

"Industri ini berkarakter padat modal, perlu investasi mahal. Selain bahan baku yang belum bisa diproduksi di Indonesia, jika ingin hilirisasi, bahan baku atau input industri ini butuh investasi mahal high technolgy dan riset development," jelas Elsha.

Meski membutuhkan investasi besar, namun melihat pandemi yang berkepanjangan bukan tidak mungkin return yang dihasilkan juga besar. Apalagi, kontribusi sektor ini terhadap PDB juga besar.

"Nilai tambah industri manufaktur menurut BPS 2018, subsektor farmasi produk obat kimia, obat tradisional 2,23%, bahan kimia dan barang dari bahan kimia 8,56%. Jadi industri farmasi obat-obatan memberi peran cukup besar terhadap nilai tambah manufaktur," kata Elsha.

Besarnya kontribusi subsektor ini membuat Jokowi yakin industri ini bisa mandiri. Ia menggarisbawahi bahwa perjuangan melawan pandemi belum usai. Jokowi juga menekankan bahwa Indonesia masih punya pekerjaan rumah yang kudu diselesaikan.

"Kemandirian industri obat, vaksin, dan alat-alat kesehatan masih menjadi kelemahan serius yang harus kita pecahkan. Tetapi, pandemi telah mempercepat pengembangan industri farmasi dalam negeri, termasuk pengembangan vaksin merah-putih, dan juga oksigen untuk kesehatan," katanya dalam Pidato Kenegaraan dalam Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR-DPD Senin (16/8/2021).


(mij/mij)
Saksikan video di bawah ini:

Video: PR Berat Distributor Farmasi Salurkan Obat-Alkes ke Pelosok RI