Langit Afghanistan Kini Jadi Zona Paling Dihindari Maskapai!

News - Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
16 August 2021 20:05
Bandara udara internasional Kabul di Afganistan mencekam. Mengutip video Reuters, ribuan orang memenuhi bandara tersebut Minggu (15/8/2021) malam waktu setempat. (Dok: tangkapan layar Twitter Nicola Careem) Foto: Bandara udara internasional Kabul di Afganistan mencekam. Mengutip video Reuters, ribuan orang memenuhi bandara tersebut Minggu (15/8/2021) malam waktu setempat. (Dok: tangkapan layar Twitter Nicola Careem)

Jakarta, CNBC Indonesia - Berbagai maskapai penerbangan menghindari wilayah udara Afghanistan setelah otoritas penerbangan lokal mendesak mereka untuk mengubah rute pada Senin (16/8/2021).

Dilansir dari AFP, Otoritas Penerbangan Sipil Afghanistan mengatakan kepada penerbang bahwa "wilayah udara Kabul telah dibebaskan untuk keperluan militer". Mereka menyarankan maskapai penerbangan untuk mengubah rute karena "setiap transit melalui wilayah udara Kabul tidak akan terkendali".

Maskapai British Airways, Lufthansa, Singapore Airlines, Air France dan Virgin Atlantic mengumumkan bahwa mereka tidak lagi terbang di atas negara itu setelah kelompok Taliban mengambil alih ibu kota Kabul.

Lufthansa, yang grupnya termasuk Austrian Airlines, Brussels Airlines, Eurowings dan Swiss, dan Air France mengatakan mereka tidak akan lagi menggunakan wilayah udara Afghanistan sampai "pemberitahuan lebih lanjut".

Maskapai ini mengatakan penerbangan grupnya yang menuju India akan mengalami penundaan hingga satu jam. Perusahaan mengatakan pengumuman itu dibuat untuk memastikan "keselamatan penerbangan".

Air France mengubah rute penerbangan menuju Bangkok, Kota Ho Chi Minh, New Delhi, dan Singapura.

British Airways mengatakan dalam sebuah pernyataan singkat bahwa "saat ini tidak menggunakan wilayah udara Afghanistan".

Singapore Airlines mengatakan sedang menghindari wilayah udara "mengingat perkembangan terakhir di Afghanistan".

Virgin Atlantic mengatakan penerbangannya ke Islamabad, Lahore, Mumbai dan New Delhi akan menghindari wilayah udara Afghanistan, Mereka menekankan bahwa "kesehatan, keselamatan dan keamanan pelanggan dan orang-orang kami selalu didahulukan".

Ribuan orang memadati Bandar Udara Internasional Hamid Karzai di Kota Kabul untuk mencoba melarikan diri dari negara itu setelah Taliban menduduki kota tersebut.

Amerika Serikat (AS) telah mengirim 6.000 tentara ke bandara untuk memastikan evakuasi yang aman bagi staf kedutaan, serta warga Afghanistan yang bekerja sebagai penerjemah atau peran pendukung lainnya.

Pemerintah lain, termasuk Prancis, Jerman dan Australia, juga menyelenggarakan penerbangan charter.

Lufthansa mengatakan sedang berdiskusi dengan pemerintah Jerman tentang bagaimana hal itu dapat berkontribusi pada upaya untuk menerbangkan warga Jerman dan "pasukan lokal". Sementara Prancis akan memulai penerbangan evakuasi dengan dua pesawat angkut militer pada Senin.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Taliban Umumkan 'Amnesti' dan Desak Perempuan Bergabung


(hoi/hoi)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading