Nota Keuangan & RAPBN 2022

Tambah Terus, Belanja Prabowo di 2022 Capai Rp 133 T!

News - Lidya Julita Sembiring, CNBC Indonesia
16 August 2021 14:35
Menhan RI Prabowo Subianto Tinjau Kesiapan Pusdiklat Jemenhan dan Pusbahasa Menjadi RS Satelit RS dr.Suyoto Dalam Penanganan Pasien Covid-19. (Biro Humas Setjen Kemhan) Foto: Menhan RI Prabowo Subianto Tinjau Kesiapan Pusdiklat Jemenhan dan Pusbahasa Menjadi RS Satelit RS dr.Suyoto Dalam Penanganan Pasien Covid-19. (Biro Humas Setjen Kemhan)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menyampaikan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (RAPBN) 2022 beserta nota keuangannya kepada DPR RI. Pembahasan akan segera dilakukan pada masa sidang ini.

Dalam dokumen RAPBN 2022 beserta nota keuangannya yang dikutip CNBC Indonesia, Senin (16/8/2021), beberapa anggaran Kementerian terlihat naik dibandingkan outlook APBN 2021. Salah satunya adalah Kementerian Pertahanan.

Anggaran Kementerian yang dipimpin oleh Prabowo Subianto ini tercatat sebesar Rp 133,9 triliun pada tahun depan. Naik dibandingkan outlook anggaran di APBN 2021 sebesar Rp 118,2 triliun.

Namun, dibandingkan penetapan awal APBN 2021, anggaran Kemenhan ini turun. Pada penetapan APBN 2021, pemerintah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 137,3 triliun untuk Kementerian Pertahanan atau naik 14,2% dibandingkan dengan tahun 2020.

Adapun anggaran Kemenhan tahun depan akan digunakan untuk pembangunan bidang pertahanan, ketertiban, dan keamanan. Ini untuk menjamin pelaksanaan program-program pembangunan nasional agar dapat berjalan sesuai dengan yang telah direncanakan.

"Pada tahun 2022, Pemerintah akan melanjutkan kegiatan prioritas dan strategis dalam rangka mendukung penegakan pelayanan hukum, terwujudnya pemenuhan Minimum Essential Force secara bertahap, pemenuhan almatsus, penanganan dan penyelesaian tindak pidana umum, narkoba, dan terorisme," tulis dokumen tersebut.

Sementara itu, dalam RAPBN 2022, pendapatan BLU dari Kemenhan ditargetkan bisa tercapai sebesar Rp 3,575 triliun atau naik 25,6% dari outlook tahun 2021 sebesar Rp 2,846 triliun.

"Peningkatan ini telah memperhitungkan perubahan alih status satker non-BLU menjadi satker BLU serta adanya sumber dana yang berasal dari penanganan Covid-19 pada rumah sakit di lingkungan Kemhan/TNI yang diperhitungkan sebagai pendapatan, serta adanya penambahan fasilitas dan peningkatan pelayanan kesehatan di lingkungan Kemenhan dan TNI."


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Jokowi Berbusana Adat Baduy di Sidang Tahunan MPR RI


(mij/mij)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading