
Siapkan Rp 384 T, Jokowi Tetap 'Ngebet' Bangun Infrastruktur!

Jakarta, CNBC Indonesia - Meski Indonesia masih menghadapi ketidakpastian akibat pandemi Covid-19, namun pemerintah akan tetap melanjutkan pembangunan infrastruktur pada tahun depan. Ini tertuang dari anggaran infrastruktur yang ditetapkan pada RAPBN 2022.
Dari dokumen Nota Keuangan dan APBN Tahun Anggaran 2022 yang diterima CNBC Indonesia, Senin (16/8/2021), tahun depan anggaran infrastruktur ditetapkan sebesar Rp 384,779 triliun.
Anggaran infrastruktur tahun depan sedikit lebih kecil dibandingkan dengan anggaran tahun ini. Tahun 2021, anggaran infrastruktur disiapkan pemerintah sebanyak Rp 417,8 triliun.
"Pada tahun 2022, pembangunan infrastruktur masih menjadi salah satu prioritas pembangunan, terutama untuk melanjutkan dukungan pemulihan ekonomi akibat pandemi Covid-19," tulis dokumen tersebut.
Alokasi anggaran infrastruktur terdiri atas, belanja Pemerintah Pusat sebesar Rp 170,349 triliun yang meliputi belanja K/L Rp 164,250 triliun dan belanja non K/L Rp 6,098 triliun. Kemudian, TKDD sebesar Rp 119,193 triliun dan pembiayaan anggaran sebesar Rp 95,235 triliun.
Adapun target output pembangunan strategis 2022 untuk bidang pelayanan dasar dalam bentuk pembangunan rumah susun 3.501 unit dan rumah khusus 2.250 unit, akses sanitasi dan persampahan bagi 114.124 KK, bendungan 37 unit (33 unit lanjutan dan 4 unit baru), serta pembangunan jaringan irigasi seluas 5.000 ha dan rehabilitasi jaringan irigasi seluas 100.000 ha.
Kemudian bidang konektivitas akan dibangun jalan sepanjang 205 km, pembangunan jembatan sepanjang 8.244 m, pembangunan jalur kereta api sepanjang 6.624 kilometer spoor (km'sp), dan pembangunan bandara baru pada 6 lokasi.
Untuk bidang energi dan ketenagalistrikan akan dibangun jaringan gas bumi untuk rumah tangga sebanyak 10.000 Sambungan Rumah Tangga (SR) dan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Rooftop dengan total kapasitas 2,52 MegaWatt-peak (MWp).
Untuk bidang teknologi informasi akan dibangun 2.344 Base Transceiver Station (BTS) baru dan penyediaan akses internet sebanyak 9.463 titik (existing) khususnya di daerah 3T, penyediaan kapasitas satelit sebesar 25 Gbps, dan Utilisasi Palapa Ring dengan target rata-rata 41,6% (Barat 45%, Tengah 40%, Timur 40%).
(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jokowi Berbusana Adat Baduy di Sidang Tahunan MPR RI