RAPBN 2022: Pertumbuhan Ekonomi 5,5%, Dolar AS Rp 14.350

Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
Senin, 16/08/2021 11:32 WIB
Foto: Pidato Kenegaraan Presiden RI Joko Widodo pada sidang tahunan MPR RI dan sidang bersama DPR RI-DPD RI. (Tangkapan layar youtube DPR RI)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah telah mengajukan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2022 kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Dalam asumsi dasar ekonomi makro, pertumbuhan ekonomi dipatok 5-5,5%.

Demikianlah dikutip CNBC Indonesia dari Buka Nota Keuangan 2022 yang dikeluarkan Kementerian Keuangan, Senin (16/8/2021)

"Tahun 2022, perekonomian Indonesia melanjutkan arah pemulihan seiring pandemi Covid-19 yang sudah lebih terkendali dengan berbagai langkah penanganan sistematis dan program vaksinasi yang sudah menjangkau populasi di seluruh wilayah Indonesia. Perekonomian nasional diperkirakan sudah mampu keluar dari bayang-bayang krisis dan menjalankan proses normalisasi secara bertahap," tulis dokumen tersebut.


Pemerintah juga terus mewaspadai kemunculan varian baru covid-19 yang bisa mengganggu perekonomian untuk pulih.

"Potensi kemunculan pandemi dari virus varian baru tetap menjadi faktor utama risiko yang harus terus diantisipasi oleh masyarakat. Kemampuan adaptasi masyarakat untuk terus menerapkan disiplin protokol kesehatan akan menjadi fitur penting dalam memitigasi risiko dimaksud. Secara keseluruhan, perekonomian Indonesia di tahun 2022 diproyeksi mampu tumbuh pada kisaran 5,0 - 5,5%," jelasnya.

Berikut rincian asumsi makro ekonomi 2022:

  • Pertumbuhan ekonomi: 5 - 5,5%
  • Nilai Tukar Rupiah: 14.350/US$
  • Inflasi: 3%
  • Tingkat Suku Bunga SUN 10 Tahun: 6,82%
  • Harga Minyak US$ 63 per barel
  • Lifting minyak: 703.000 barel per hari
  • Lifting gas: 1,03 juta setara barel per hari

(mij/mij)
Saksikan video di bawah ini:

Video: APBN Mei 2025 Defisit Rp 21T, Menkeu Klaim Masih Kecil