DKI Terkendali, Gelombang Kematian Corona Terjadi di Jateng

Jakarta, CNBC Indonesia- Provinsi Jawa Tengah terus mencatatkan kasus kematian akibat Covid-19 tertinggi. Alhasil, Jateng menyalip Jatim dalam akumulasi kasus kematian terbanyak di Indonesia.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, Jateng menambah 309 kasus kematian pada hari ini, Minggu (15/8/2021). Jumlah ini tertinggi dalam hari ini, diikuti dengan Jawa Timur 230 kasus kemarian lalu DIY dengan 81 kasus.

Dengan data tersebut, maka Jateng menyalip Jatim dengan akumulasi kasus kematian selama pandemi dengan 25.381 kasus. Adapun Jatim tercatat 25.123 kasus kematian.

Di urutan ketiga ada DKI Jakarta dengan 13.050 kasus kematian dan keempat adalah Jawa Barat dengan 11.357 kasus.

Bila dibandingkan dengan nasional, maka kasus kematian yang terjadi di Jateng mencapai 25% dari total kasus di Indonesia pada hari ini yang tercatat 1.222 kasus. Total yang meninggal selama pandemi hingga hari ini sebanyak 117.588 orang.

Baca: Update Corona 15 Agustus, Ada 1.222 Pasien Meninggal di RI

Dengan jumlah ini, maka rasio kematian dibandingkan dengan seluruh kasus Covid-19 di Indonesia mencapai 3,03%, lebih tinggi dari rata-rata dunia di 2,2%. Adapun akumulasi kasus kematian di RI berada di urutan 10 dia antara seluruh negara dunia.

Tingginya angka kematian ini berbanding terbalik dengan kasus baru yang sudah melandai. Tercatat pada hari ini ada 20.813 pasien Covid-19. Angka ini turun dibandingkan Sabtu (14/8) dengan tambahan pasien baru 28.598 orang.

Dengan pertambahan tersebut maka total kasus Covid-19 di tanah air mencapai 3,854 juta kasus hingga hari ini.

Sama seperti hari hari sebelumnya, kasus kesembuhan menunjukan angka yang tinggi bahkan melampaui kasus baru. Terdapat 30.361 pasien sembuh dalam sehari, sehingga totalnya menjadi 3,351 juta kasus

Saat ini kasus aktif Covid-19 di RI turun dari 400 ribuan menjadi 384.807 kasus dengan tingkat keterisian rumah sakit yang semakin menurun.

(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Data Baru Sebut China Sudah Kaji Covid Sebelum Pandemi Meledak