Internasional

Tes PCR RI Mahal, Malaysia-Filipina-Vietnam Cuma Rp 400 Ribu

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
13 August 2021 13:05
Warga melakukan tes antigen/pcr di Altomed, Kelapa Gading, Jakarta, Senin (9/8/2021). Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi sekaligus Koordinator PPKM Jawa-Bali, Luhut Binsar Pandjaitan mengklaim pemerintah terus meningkatkan testing dan tracing atau pemeriksaan dan pelacakan kasus Covid-19.  Pemerintah bersama TNI, Polri dan lembaga lainnya akan terus berkoordinasi, memantau serta mengejar target tracing sebagai bentuk mitigasi terhadap penyebaran kasus Covid-19 di area Jawa dan Bali. Diketahui 9 Agustus 2021 merupakan hari terakhir PPKM level 4 setelah sebelumnya diperpanjang sejak 3 Agustus pekan lalu. Per 8 Agustus 2021, Kementerian Kesehatan melaporkan total jumlah pasien positif corona adalah 3.666.031 orang. Bertambah 26.415 orang dari hari sebelumnya, penambahan kasus positif terendah sejak 2 Agustus 2021. Sepanjang 3-8 Agustus 2021, jangka waktu perpanjangan PPKM Level 4, rata-rata pasien positif bertambah 33.872 orang per hari. Turun dibandingkan rata-rata enam hari sebelumnya yaitu 37.144 orang setiap harinya. Pantauan CNBC Indonesia di hari terakhir jalanan ibukota di kawasan Jalan Gatot Subroto sudah ramai. Pengendara roda dua maupun roda empat memadati kawasan tersebut. Mobilitas warga dalam lingkup pemukiman juga berjalan normal penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4 ini. (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)
Foto: Pemeriksaan Covid-19 (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia -Fakta harga PCR di India yang murah meriah memang membuat terkejut. Bagaimana tidak, negeri Bollywood hanya menetapkan 500 rupee atau setara Rp 96 ribu untuk pengecekan seseorang terinfeksi atau tidak oleh Covid-19 ini.

Setidaknya ini terjadi di ibu kota New Delhi. Harga baru telah berlaku sejak kemarin Kamis (12/8/2021).

Harga ini turun dari yang sebelumnya di kisaran 800 rupee atau setara Rp 150 ribu. Untuk antigen, pemerintah menetapkan harga tes cepat berada di angka 300 rupee atau sekira Rp 58 ribu.

Mengutip India Today, pemerintah New Delhi harga yang terjangkau akan membantu warga biasa memperoleh akses tes corona. Tak hanya menurunkan harga, pemerintah juga menginstruksikan seluruh laboratorium untuk memastikan bahwa proses dari pengambilan sampel hingga pemberian dan pelaporan diselesaikan dalam waktu 24 jam.

Ini tentu berbeda dengan Indonesia. Di Indonesia harga tes PCR dibanderol Rp 800 ribu hingga tembus jutaan rupiah tergantung dengan kecepatan data diterbitkan. Sementara untuk swab antigen dipatok dengan harga di kisaran Rp 100 ribu hingga Rp 250 ribu.

Yang mengejutkan juga, harga ini juga ternyata lebih mahal dari sejumlah negara tetangga RI di Asia Tenggara. Sebut saja Malaysia, Filipina dan Vietnam.

Mengutip The Star, dari aturan Emergency Ordinance 20201 per 17 Mei, diatur berapa harga tes Covid-19 untuk laboratorium swasta Malaysia. PCR di wilayah Semenanjung Malaysia dihargai RM 150 atau setara dengan Rp 509 ribu rupiah sementara antigen dihargai RM 60 sekitar Rp 200.000.

Di Sabah dan Serawak, harga tertinggi untuk PCR adalah RM 200 atau sekitar Rp 679.000. Sedangkan untuk antigen adalah RM 80 atau sekitar Rp 271.000.

Di Filipina, mengutip The Philippine News Agency, PCR bisa dilakukan dengan membayar PDP 1.500 atau sekitar Rp 427.000 saja. Bahkan ada subsidi PCR yang bisa dilakukan untuk anak jika memenuhi syarat.

Di Vietnam, harga PCR juga tergolong lebih rendah disbanding RI. Di mana berdasar data Kementerian Kesehatan per 1 Juli 2021, harga PCR dipatok 734.000 Dong atau sekitar Rp 460.000.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article India Cuma Rp 96 Ribu, Kok Bisa Harga PCR di RI Rp 900 Ribu?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular