Gelombang Kematian Covid RI, Hari Ini 1.466 Orang Meninggal

dob, CNBC Indonesia
12 August 2021 16:16
Sejumlah petugas pemakaman lengkap dengan menggunakan alat pelindung diri (APD) memakamkan jenazah Covid-19 di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Rorotan, Kota, Jakarta Utara, Jumat (25/6/2021). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Sejumlah petugas pemakaman lengkap dengan menggunakan alat pelindung diri (APD) memakamkan jenazah Covid-19 di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Rorotan, Kota, Jakarta Utara, Jumat (25/6/2021). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia- Kasus kematian akibat Covid-19 di Indonesia terus bertahan di atas 1.000 per hari, meskipun pemerintah menyatakan itu merupakan akumulasi kasus yang belum dilaporkan sebelumnya.

Kementerian Kesehatan mencatat pada Kamis (12/8/2021), ada 1.466 kasus kematian akibat Covid-19 baru hari ini. Dengan begitu korban jiwa akibat Covid-19 di Indonesia mencapai 113.664 orang.

Tingginya kasus kematian ini terjadi ketika kasus harian melandai. Pada hari ini kasus Covid-19 bertambah 24.709 orang, turun dibandingkan kemarin 30.625 orang. Dengan begitu total kasus Covid-19 di Indonesia sepanjang pandemi mencapai 3,774 juta orang.

Kabar baiknya, pasien sembuh pun terus bertambah dan melebihi kasus baru. Hari ini pasien sembuh bertambah 36.637 orang, sehingga totalnya 3,247 juta orang.

Sementara itu kasus aktif atau pasien yang membutuhkan perawatan saat ini mencapai 412.776 orang, turun dibandingkan sehari sebelumnya, 426.170 orang.

Sebelumnya, kementerian Kesehatan RI merilis angka Kematian akibat COVID-19 yang cenderung tinggi di antaranya Provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur memiliki kontribusi paling besar dalam kurun tiga minggu terakhir.

Tenaga Ahli Kementerian Kesehatan, dr. Panji Fortuna Hadisoemarto, MPH menyampaikan berdasarkan analisis dari data National All Record (NAR) Kementerian Kesehatan, didapati bahwa pelaporan kasus kematian yang dilakukan daerah tidak bersifat realtime dan merupakan akumulasi dari bulan-bulan sebelumnya.

Untuk diketahui saja, NAR adalah sistem big data untuk pencatatan laboratorium dalam penanganan Covid-19 yang dikelola oleh Kemenkes.

Berdasarkan laporan kasus Covid-19 pada 10 Agustus 2021 misalnya, sebanyak 2.048 kematian yang dilaporkan, sebagian besar bukanlah angka kematian pada tanggal tersebut atau pada seminggu sebelumnya. Bahkan 10,7% diantaranya berasal dari kasus pasien positif yang sudah tercatat di NAR lebih dari 21 hari namun baru terkonfirmasi dan dilaporkan bahwa pasien telah meninggal.

"Kota Bekasi contohnya, laporan kemarin (10/8) dari 397 angka kematian yang dilaporkan, 94% diantaranya bukan merupakan angka kematian pada hari tersebut, melainkan rapelan angka kematian dari bulan Juli sebanyak 57% dan bulan Juni dan sebelumnya sebanyak 37%. Lalu 6% sisanya merupakan rekapitulasi kematian di minggu pertama bulan Agustus," ujar dr. Panji mengutip dari website resmi Kemenkes, Rabu (11/8/2021).

Contoh lain adalah Kalimantan Tengah sebanyak 61% dari 70 angka kematian yang dilaporkan kemarin adalah kasus aktif yang sudah lebih dari 21 hari namun baru diperbaharui statusnya.


(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Data Baru Sebut China Sudah Kaji Covid Sebelum Pandemi Meledak

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular