
PLN Pasok Uap & Listrik Rokan, Dirjen Migas: Gak Boleh Mati!

Jakarta, CNBC Indonesia - Sejalan dengan beralihnya Blok Rokan ke PT Pertamina Hulu Rokan (PHR), begitu juga dengan pengelolaan Pembangkit Listrik Tenaga Gas North Duri Cogen 300 MW oleh PT Mandau Cipta Tenaga Nusantara (MCTN) bergabung dengan PT PLN (Persero).
Pembangkit listrik dan juga pasokan uap untuk Blok Rokan ini secara resmi dikelola PLN sejak 9 Agustus 2021.
Pasokan listrik dan uap merupakan hal krusial dalam pengoperasian Blok Rokan, terutama produksi terus berjalan selama 24 jam dan minyak di Blok Rokan ini berjenis kental (heavy crude), sehingga membutuhkan uap untuk memproduksinya.
Oleh karena itu, untuk mendorong produksi minyak di Blok Rokan ini, pasokan listrik dan uap dari PLN harus dijamin tidak terganggu atau bahkan tidak boleh mati sama sekali.
Hal tersebut diungkapkan Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Tutuka Ariadji dalam Program Energy Corner Squawk Box CNBC Indonesia, Kamis (12/08/2021).
"Langkah pertama, apa yang sudah ada di sana langsung dipergunakan. Lalu, mulai dari situ PLN mulai belajar untuk mengelola suatu industri migas yang melakukan injeksi uap. Pasokan listrik dan uap tidak boleh mati karena ini sensitif, harus sangat diperhatikan, uap harus ada, tidak boleh mati," jelas Tutuka kepada CNBC Indonesia, Kamis (12/8/2021).
"Setelah proses transisi ini, kami mendorong PLN memahami betul bagaimana mengelola listrik untuk industri migas yang seperti ini. Harapannya, listrik bisa terhubung dengan jaringan di Sumatera, sehingga jaringan listrik bisa terjaga," paparnya.
Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir juga berpesan agar PLN dapat memberikan pasokan listrik dengan kualitas yang baik dan andal untuk memastikan produksi di blok yang dikelola Pertamina Hulu Rokan (PHR) ini bisa berjalan baik.
"Kami percaya, PLN mampu menjaga keandalan pasokan listrik di Blok Rokan. Kita harus membuktikan, bahwa BUMN mampu mengelola aset-aset semacam ini," katanya saat meninjau fasilitas pembangkit listrik MCTN di Duri, Riau, seperti dikutip dari keterangan resmi PLN, Selasa (10/08/2021).
PLN juga mengungkapkan sudah mengaliri listrik dan uap ke WK Rokan mulai 9 Agusuts 2021 pukul 00.00 WIB. Dengan beralihnya pengelolaan blok terbesar kedua di RI ini, maka PLN harus memasok listrik ke blok ini.
"Bagi PLN, ini merupakan pembuktian bahwa kita mampu mengelola pembangkit untuk memenuhi kebutuhan listrik di wilayah kerja migas skala besar, seperti Blok Rokan," tutur Zulkifli, seperti dikutip dari keterangan resmi perseroan, Senin (09/08/2021).
Guna menjamin pasokan listrik dan uap dalam operasional WK Rokan, PLN dan PHR telah menyepakati dan menandatangani Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik dan Uap (PJBTLU) pada 1 Februari 2021 lalu.
Ada dua tahap perencanaan dalam melayani kebutuhan listrik dan uap WK Rokan, yakni masa transisi dan masa permanen.
Pada masa transisi, PLN memanfaatkan pembangkit listrik existing yang akan berlangsung selama tiga tahun. PLN sendiri telah mengakuisisi saham perusahaan pembangkit existing yang selama ini melistriki WK Rokan, yaitu PLTG North Duri Cogen 300 MW dan didukung PLTG Minas dan Central Duri sebesar 130 MW.
"Jangka pendek kami gunakan listrik dari pembangkit yang selama ini sudah pasok listrik ke Rokan sambil tiga tahun ini kami menyiapkan jaringan listrik untuk menghubungkan WK Rokan dengan sistem kelistrikan Sumatera," tuturnya.
Pada tahap kedua, masa layanan permanen akan mengandalkan pembangkit dan jaringan PLN yang dimulai pada 2024. PLN akan melakukan interkoneksi sistem Blok Rokan dengan sistem kelistrikan Sumatera dengan kapasitas 400 megawatt (MW).
"PLN juga akan mengambil dari Sistem Sumatera yang sudah cukup besar kesediaan dayanya dan sistemnya, baik di suplai dari sistem dari Selatan maupun Utara melalui sistem 275 KV dan akan menjadi 500 KV," jelas Zulkifli.
PLN juga akan memastikan penyediaan pasokan listrik yang andal dari sistem Sumatera ke Blok Rokan dari tiga sumber.
Pada 6 Juli 2021, PLN juga resmi mengakuisisi PLTG North Duri Cogen 300 MW, yang dikelola PT Mandau Cipta Tenaga Nusantara (MCTN).
Ini ditandai dengan penandatanganan Share Sale & Purchase Agreement (SPA) atau Perjanjian Jual Beli Saham antara PT PLN (Persero) dengan pemegang saham MCTN, Chevron Standard Limited (CSL), unit usaha Chevron.
Adanya penandatanganan SPA ini, maka PLN memastikan pasokan listrik ke Blok Rokan dapat berjalan lancar, pasca diambil alih dari PT Pertamina Hulu Rokan, dari Chevron Pacific Indonesia.
(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Drama Suplai Listrik Blok Rokan,Pemerintah Harus Turun Tangan
