Bukti Baru Saudi 'Buang' Migas Demi Visi 2030, Simak Nih!
Jakarta, CNBC Indonesia - Arab Saudi menambah lagi daftar proyek raksasa dalam program Visi Saudi 2030. Setelah fokus dalam sektor transportasi, kali ini negara Raja Salman itu fokus dalam sektor energi.
Dalam pengembangan sektor energi, Saudi akan membangun pembangkit listrik tenaga angin pertama di negara itu. Tak tanggung-tanggung, pembangkit yang dibangun di wilayah Dumat al-Jandal itu berkapasitas 400 megawatt.
"Dumat al-Jandal adalah ladang angin terbesar di kawasan itu, dan terdiri dari 99 turbin angin, masing-masing dengan kapasitas untuk menghasilkan listrik hingga 70.000 rumah di kerajaan itu," lapor media Al Arabiya dikutip Senin (9/8/2021).
Saat ini, proses pengujian pembangkit itu telah rampung. Saat ini energi yang dihasilkan pembangkit telah disambungkan ke jaringan distribusi listrik nasional. Bila nanti beroperasi penuh, pembangkit itu akan menghemat 988 ribu ton karbondioksida per tahun untuk mendukung tujuan mitigasi perubahan iklim Saudi.
Selain itu, pembangkit tersebut juga merupakan simbol lepasnya Saudi dari energi listrik yang mayoritas berbasis tenaga minyak dan gas.
Visi Saudi 2030 sendiri merupakan sebuah gambaran perekonomian baru Arab Saudi di tahun 2030. Dalam visi itu, Raja Salman menginginkan agar ketergantungan negara itu terhadap migas dikurangi dan sektor ekonomi terdiversifikasi.
(miq/miq)