PPKM Berakhir Hari ini, Apa Sih Maunya Pengusaha?

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) akan berakhir hari ini. Hingga berita ini ditulis, belum diketahui apakah PPKM Level 4-1 itu akan diperpanjang atau dihentikan.
Sejumlah pengusaha yang diwawancara CNBC Indonesia pada, Minggu (8/8/2021), menyuarakan aspirasi mereka terkait kebijakan tersebut.
"Mudah-mudahan dilonggarkan supaya bisa hidup orang-orang ini. Tapi protokol kesehatan tetap ditegakkan," kata Ketua Kebijakan Publik Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sutrisno Iwantono.
Menurut Iwantono, perekonomian Indonesia memang melesat hingga tumbuh 7,07% di kuartal II-2021. Namun, itu adalah pertumbuhan semu lantaran dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi di kuartal II-2020 yang -5,3%.
"Walaupun naik tinggi kenyataanya kita masih tetap susah napas. Terlebih saat ini susah, teman-teman dari hotel juga sudah bilang okupansinya sudah parah sekali," kata Iwantono yang juga menjabat sebagai Ketua PHRI DKI Jakarta.
Salah satu syarat pengunjung hotel di DKI Jakarta harus menunjukkan kartu vaksin. Namun, dia menilai hal itu belumlah cukup.
"Saya setuju kalau vaksinasi dipercepat. Jakarta ini memang lebih baik dari daerah lain. Sayangnya tamu hotel bukan orang Jakarta. Sehingga meminta sertifikat vaksin orang luar Jakarta ini juga membuat tamu hotel makin sedikit," jelasnya.
Menurut Ketua Apindo DKI Jakarta Solihin, beberapa bidang usaha seperti pusat perbelanjaan, masih belum bisa beroperasi secara normal.
"Bagi pengusaha yang tidak beroperasi akan bermasalah usahanya karena tidak ada usaha dan kewajiban harus dibayar," katanya.
Meski begitu, dia menyerahkan keputusan terkait PPKM pada pemerintah. Karena pada dasarnya permasalahan ekonomi tidak bisa tumbuh jika masalah kesehatan dari pandemi Covid-19 tidak teratasi.
"Tapi penanganan Covid-19 ini harus semua pihak, tidak hanya pemerintah, pengusaha, juga rakyat harus disiplin menegakkan protokol kesehatan," jelasnya.
"Dari trennya juga membaik, mulai dari PPKM darurat lalu, sekarang dine in sudah dibolehkan. Sehingga ada kebijakan yang memberikan peluang untuk pengusaha beraktivitas seperti biasa ke depannya," lanjutnya.
Solihin yang juga menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Asosiasi Peritel Indonesia (Aprindo) mengatakan kondisi ritel fashion saat ini sangat terdampak adanya pembatasan operasional mal. Di mana hanya ritel esensial yang diperbolehkan buka.
"Tapi ke depan masih optimis arahnya mulai ada perbaikan dari pengendalian Covid-19," jelasnya.
Data Kementerian Kesehatan mencatat pada, Minggu (8/8/2021), ada penambahan 26.415 kasus baru Covid-19. Sehingga total kasus Covid di Indonesia sepanjang pandemi mencapai 3,66 juta.
(miq/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jelang PPKM Darurat, Pengusaha Putar Otak Agar Bisa 'Hidup'