
Penanganan Covid Buruk, Massa Demo Desak PM Thailand Resign!
Para demonstran melemparkan batu, botol, kembang api dan menembakkan ketapel selama konfrontasi selama berjam-jam di daerah Din Daeng Bangkok.

Polisi anti huru hara Thailand pada, Sabtu (7/8/2021), menembakkan meriam air, gas air mata dan peluru karet untuk mengusir kerumunan ratusan pemuda pemrotes anti-pemerintah yang berbaris di sebuah pangkalan militer tempat kediaman Perdana Menteri Prayuth Chan-ocha. Massa menuntut Prayuth untuk menuntut mengundurkan diri. (AP Photo/Nathathida Adireksarn)

Para demonstran melemparkan batu, botol, kembang api dan menembakkan ketapel selama konfrontasi selama berjam-jam di daerah Din Daeng Bangkok, sehingga dibubarkan oleh tembakan gas air mata. (AP Photo/Thanachote Thanawikran)

Unjuk rasa dari kelompok demonstran mahasiswa yang tergabung dengan sebutan Free Youth menuntut pengunduran diri Prayuth atas penanganannya terhadap krisis Covid-19. Hal itu terlihat dari jumlah kasus Covid-19 yang melonjak dan sistem perawatan kesehatan mencapai batas. Prayuth telah dikritik karena program vaksinasi yang lambat. (AP Photo/Thanachote Thanawikran)

Thailand melaporkan tambahan 21.838 kasus positif dan 212 kemarin. Bangkok dan provinsi sekitarnya telah di-lockdown, termasuk jam malam, selama berminggu-minggu. (AP Photo/Thanachote Thanawikran)

Para pengunjuk rasa juga menyerukan sebagian anggaran untuk monarki dan militer dialihkan kepada penanganan Covid-19. (AP Photo/Nathathida Adireksarn)