Alert! Pakar: Tren Kasus di Jawa dan Bali Mulai Masuk ke Desa

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah sudah menerapkan berbagai kebijakan dalam penanganan pandemiĀ Covid-19 selama 1,5 tahun terakhir. Namun, hingga kini, angka kasus Covid-19 justru kian tinggi dengan kasus aktif atau pasien yang membutuhkan perawatan mencapai 497.824 orang dengan rata-rata keterisian tempat tidur rumah sakit (RS) untuk Covid-19 di level 53%.
Dalam beberapa pekan terakhir pun, pemerintah mengeluarkan berbagai kebijakan untuk membatasi mobilitas masyarakat demi menurunkan laju penularan melalui penerapan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM). Epidemiolog dari Griffith University Australia Dicky Budiman mengatakan, pengendalian pandemi Covid-19 perlu strategi mitigasi yang kuat, terutama di luar Jawa dan Bali.
Dia mengatakan, saat ini positivity rate Indonesia masih di atas 5%. Itu artinya situasi pandemi masih tidak terkendali dan paparan virus corona penyebab Covid-19 sangat tinggi. Selain itu, mayoritas kasus infeksi juga tidak terdeteksi bahkan diperkirakan sekitar 1 juta kasus selama masa PPKM.
"Covid-19 sudah mulai ke daerah luar Jawa dan Bali, tapi di Jawa dan Bali sendiri situasi masih serius setidaknya sampai awal September. Tren di Jawa dan Bali ini sudah masuk ke perdesaan dan tingkat kematian di desa meningkat 10 kali lipat. Artinya ya anjuran pak Presiden (Joko Widodo) buat 3T (testing, tracing, treatment) sudah tidak bisa hanya dalam imbauan, harus satu yang mengikat dan wajib dan dipantau ketat," kata Dicky kepada CNBC Indonesia, Minggu (8/8/2021).
Dengan kasus Covid-19 yang masih belum terkendali, ada dua hal yang bisa terjadi, yakni meningkatnya angka kesakitan dan kematian. Dicky mengatakan, angka kesakitan masih banyak yang tidak terdeteksi, sehingga angka kematian bisa lebih banyak dari sekarang.
"Kemudian yang paling dikhawatirkan adalah ketidakmampuan kita dalam mengendalikan penyebaran virus ini akan membuat potensi besar lahirnya varian baru yang made in Indonesia yang merugikan kita dan dunia," kata dia.
Staretegi utama saat ini, menurut Dicky, masih berupa 3T, protokol kesehatan, dan vaksinasi yang masif di semua daerah secara konsisten dan merata baik di Jawa dan Luar Jawa. Penerapan PPKM, lanjut dia, bersifat strategi tambahan yang harus dipertimbangkan penempatannya dengan bijaksana.
"Penerapan PPKM itu ongkos sosial, ekonomi, politiknya besar dan konsekuensinya besar. Kalau diterapkan harus ada program menunjang, ini yang membuat PPKM kalau dilakukan harus ada insentif pada kelompok rawan. Ketika diberhentikan, pengendalian harus tetap jalan seperti 3T, 3M, dan vaksinasi, dan ini masih menjadi PR," ujar Dicky.
Hingga Sabtu (7/8/2021), Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat kasus Covid-19 di Indonesia secara total mencapai 3.639.616 orang, dengan pasien sembuh 3.036.194 orang, dan kasus kematian 105.598 orang.
[Gambas:Video CNBC]
Warning! Pakar: Ratusan Ribu Kasus Covid di RI tak Terdeteksi
(miq/miq)