
Berganti Tahun, Harga Kedelai Ngamuk Perajin Tempe Pusing!
Fluktuasi harga kedelai dunia masih terus terjadi sejak akhir tahun lalu, berdampak pada perajin tahu tempe hingga Agustus 2021.

Pekerja menyelesaikan pembuatan tahu di Pabrik Tahu kawasan Pondok Cabe, Tangerang Selatan, Kamis (5/8/2021). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Tempat produksi tahu ini memang tak pernah sepi, setiap harinya pabrik ini mampu memproduksi tahu dari 5 kuintal kedelai. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Fluktuasi harga kedelai dunia masih terus terjadi sejak Desember 2020. Berdasarkan tren harga yang dikutip dari Chicago Board of Trade (CBOT), harga kedelai dunia pada minggu keempat Juli 2021 sebesar USD 14,33/bushels (Rp8.924/kg landed price), naik sekitar 5,4 persen dibanding sebulan sebelumnya USD13,60/bushels (Rp8.526/kg landed price). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Kenaikan harga tahu dan tempe kemungkinan bakal terjadi lagi bulan depan, hal ini diakibatkan mahalnya harga bahan baku kedelai dari negara impor seperti Amerika Serikat dan Brazil. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Perajin tahu dan tempe mengungkapkan bakal mengikuti skema pasar, jika ada kenaikan harga bahan baku kedelai, maka kenaikan harga tahu dan tempe kepada pedagang maupun konsumen akhir tidak bisa terhindarkan. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Harga tempe dan tahu saat ini sudah lebih mahal jika membandingkannya dengan akhir tahun lalu. Kala itu, masa-masa awal lonjakan harga kedelai, perajin di Indonesia sampai melakukan mogok produksi beberapa hari di akhir Desember 2020. Menurut salah satu pekerja saat ini harga kedelai diharga Rp 10.000/kg-nya. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)