Internasional

Bukan Cuma RI & Malaysia, Kasus Covid Thailand Juga Menggila

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
05 August 2021 14:25
Supporters of the monarchy wave flags and display images of King Maha Vajiralongkorn, Queen Suthida and late King Bhumibol Adulyadej as they gather in front of the Grand Place in Bangkok, Thailand, Sunday, Nov. 1, 2020. Hundreds of royalists gathered close to the Grand Palace in which King Maha Vajiralongkorn is scheduled to visit for a Buddhist religious ceremony. (AP Photo/Wason Wanichakorn)
Foto: AP/Wason Wanichakorn

Jakarta, CNBC Indonesia - Kenaikan kasus Covid-19 tak hanya terjadi di RI dan Malaysia. Kenaikan kasus juga terjadi di Thailand.

Kasus infeksi Covid-19 harian bahkan rekor, menembus 20.920 Kamis (5/8/2021). Ini memecah rekor sebelumnya pada Sabtu, dengan 18.912 kasus.

Kini, total kasus menjadi 693.305. Selain kasus infeksi, Thailand juga melaporkan 160 kematian baru, menjadikan total kematian Covid-19 menjadi 5.663.

Kenaikan kasus terjadi di tengah upaya pemerintah menahan wabah dengan pembatasan ketat di ibu kota Bangkok dan beberapa provinsi yang memiliki resiko penyebaran tinggi. Kasus naik akibat masuknya corona varian Delta dan Alpha.

Mulai Selasa kemarin, Thailand melakukan pembatasan perjalanan, penutupan mal dan penerapan jam malam di 29 provinsi "zona merah". Langkah ini akan ditinjau pada 18 Agustus mendatang.

"Jika situasinya tidak membaik, pembatasan akan diperpanjang hingga 31 Agustus," kata juru bicara satuan tugas Covid-19 pemerintah, Apisamai Srirangsan, dilansir dari Aljazeera.

Srirangsan mencatat bahwa jumlah infeksi di sejumlah provinsi sekarang lebih tinggi daripada di Bangkok. Sehingga tindakan penahanan harus diperketat untuk mengekang penyebaran.

Juli lalu pemerintah meminta semua orang untuk mengikuti pembatasan. Bahkan memperingatkan bahwa kasus harian bisa mencapai 30.000 dalam "skenario terburuk".

Pembatasan sendiri telah merugikan kegiatan ekonomi. Kementerian keuangan telah memangkas perkiraan pertumbuhan ekonomi 2021 menjadi 1,3% dari 2,3% yang diprediksi sebelumnya.

Thailand memulai program vaksinasi massal pada Juni dan bertujuan untuk menginokulasi 50 juta orang pada akhir tahun. Namun sejauh ini, hanya 5,8% dari lebih dari 66 juta penduduk yang divaksinasi lengkap sementara sekitar 21% telah menerima setidaknya satu dosis.

Darurat Covid-19 telah memicu reaksi terhadap Perdana Menteri Prayuth Chan-ocha. Banyak pengunjuk rasa turun ke jalan dalam beberapa minggu terakhir untuk menyerukan pengunduran diri dari jabatannya kini.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ngeri! Kematian Membludak, Ini yang Dilakukan RS Thailand

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular