Wow, Negeri Mungil Ini Beli Senjata Pembunuh AS Rp 10,75 T
Jakarta, CNBC Indonesia - Taiwan berterima kasih kepada Amerika Serikat (AS), Kamis (4/8/2021). Ini dilakukan setelah pemerintah Presiden Joe biden menyetujui pembelian 40 artileri Howitzer dalam kesepakatan bernilai US$ 750 Juta atau sekitar atau sekitar Rp 10,75 triliun.
Melansir media lokal setempat, Taiwan menyakini 'bantuan' AS itu akan membantu pulau tersebut mempertahankan diri dari apa yang mereka sebut 'invasi' China. Taiwan hingga kini masih dianggap China bagian dari negeri itu, meski Taipe menolaknya.
"Menghadapi ekspansi dan provokasi militer China yang terus berlanjut, pemerintah kami akan meningkatkan pertahanan dan keamanan nasional dengan tekad yang teguh untuk membela kehidupan kami yang bebas dan demokratis," kata Kementerian Luar Negeri Taiwan, dikutip AFP.
AS sendiri tidak mengakui resmi Taiwan. Namun negeri itu kini menjadi "pembela" nomor satu Formosa dari China.
Berbeda dengan sekutu seperti Jepang, Taiwan, Korea Selatan, Filipina, AS memang tak memiliki komitmen tertulis ke Taiwan. Tapi negara itu telah menegaskan perubahan status di masa depan, tak boleh dilakukan dengan paksaan.
Sejak 20 Januari, AS telah menyetujui penjualan sejumlah senjata komersial ke Taiwan. Selain Howitzer, ada juga 1.698 kit panduan presisi untuk amunisi, suku cadang, dan pengadaan stasiun darat.
Howitzer adalah salah satu artileri medan. Howitzer menembak dalam sudut tinggi dan memiliki daya penghancur yang sangat besar karena proyektil yang dilontarkan.
Howitzer modern AS dapat ditarik kendaraan militer atau berpenggerak sendiri. Howitzer kecil dapat ditarik dengan kendaraan militer ringan atau diangkut oleh helikopter.
(sef/sef)