Kontrak Berakhir 8 Agustus, Chevron Masih Tetap Ngebor Sumur

Anisatul Umah, CNBC Indonesia
Kamis, 05/08/2021 10:15 WIB
Foto: Chevron Pacific Indonesia ngebor sumur ke-100 Blok Rokan. (Dok: Chevron Pacific Indonesia)

Jakarta, CNBC Indonesia - Setelah 70 tahun Blok Rokan, Riau berproduksi dan dikelola oleh PT Chevron Pacific Indonesia (CPI), tiga hari lagi masa kontrak Chevron di Blok Rokan ini akan berakhir, tepatnya pada 8 Agustus 2021.

Setelah itu, PT Pertamina (Persero) melalui anak usahanya PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) akan mengambil alih pada 9 Agustus 2021.

Demi menjaga produksi minyak tidak anjlok setelah transisi, CPI tetap melakukan pengeboran sumur di Blok Rokan hingga tanggal kontrak berakhir.


Hal tersebut disampaikan oleh Albert Simanjuntak, Managing Director Chevron IndoAsia Business Unit & President Director CPI.

Saat ini CPI telah berhasil mengebor sumur ke-100, termasuk di antaranya 11 sumur konversi. Menurutnya, keberhasilan mengebor 100 sumur ini tidak lepas dari persetujuan dari pemerintah yang telah mengizinkan CPI untuk melakukan pengeboran sejak akhir Desember 2020.

"Persetujuan pemerintah dalam tiga bulan relatif singkat kami berhasil memobilisasi rig-rig, kontrak-kontrak jasa dan material untuk memulai pemboran," ungkapnya dalam Program Energy Corner Squawk Box CNBC Indonesia, Kamis (05/08/2021).

Lebih lanjut dia menjelaskan, pengeboran dimulai dengan menggunakan satu rig, terus bertambah dan saat ini rig yang beroperasi mencapai 8 rig. Diharapkan akan bertambah 1 rig lagi yang beroperasi, sehingga total bisa mencapai 9 rig sebelum serah terima Blok Rokan ke PHR.

"Harapan kami bisa nambah 1 rig lagi sehingga menjadi 9, sebelum diserahterimakan kepada PHR selaku operator berikutnya dalam waktu relatif singkat ini. Sejak persetujuan untuk investasi kami dapatkan pencapaian ini merupakan yang sudah sangat baik," tuturnya.

Dia menegaskan, Chevron akan terus melakukan pengeboran sumur sampai habis masa kontraknya pada 8 Agustus 2021 nanti.

"Dan kami akan terus menambah jumlah sumur yang akan dibor hingga hari terakhir 8 Agustus nanti," tegasnya.

Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mencatat produksi terangkut (lifting) minyak Blok Rokan pada semester I 2021 ini rata-rata mencapai 160.646 barel per hari (bph) atau 97,4% dari target di dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2021 sebesar 165.000 bph.

Julius Wiratno, Deputi Operasi SKK Migas mengatakan, dengan masifnya pengeboran saat ini, maka produksi minyak di Blok Rokan pada 2022 diperkirakan bisa naik menjadi 175.000-180.000 bph.

Dia mengatakan, setelah 9 Agustus PHR akan lebih masif lagi melakukan pengeboran. Minggu ini atau bulan ini menurutnya akan ada tambahan tiga rig pengeboran, sehingga produksi bisa dipastikan akan naik.

"Tahun depan produksi pasti akan naik, saat ini sedang bahas Pre Work Program & Budget (WP&B), belum WP&B, untuk kejar target di 2022, tapi diindikasikan naik kembali ke sekitar 175-180 ribu bph, bisa ke arah sana," paparnya dalam paparan kinerja hulu migas semester I, Jumat (16/07/2021).

Untuk meningkatkan produksi pasca alih kelola, PHR menargetkan mengebor sebanyak 161 sumur baru pada periode Agustus-Desember 2021.


(wia)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Bahlil Sebut Produksi Migas Blok Cepu Tambah 30 Ribu Bph