Corona Return! Ini Bukti China Makin Was-Was dengan Delta

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
04 August 2021 20:38
Medical workers takes throat swab samples in new round of COVID-19 testing in Nanjing city in eastern China's Jiangsu province Monday, Aug. 2, 2021 The current coronavirus outbreaks in China, while still in the hundreds of cases in total, have spread much more widely than previous ones, reaching multiple provinces and cities including the capital, Beijing. Many of the cases have been identified as the highly contagious delta variant that is driving a resurgence in many countries. (Chinatopix via AP)
Foto: AP/

Jakarta, CNBC Indonesia - Demi menekan angka penyebaran virus corona varian delta, China kembali memperketat pembatasan perjalanan ke luar negeri. Langkah ini diambil setelah Negeri Tirai Bambu melaporkan jumlah infeksi tertinggi dalam beberapa bulan terakhir.

Dilansir dari AFP pada Rabu (4/8/2021), pergerakan masyarakat semakin dibatasi di dalam China, dengan penutupan transportasi lokal dan perintah tinggal di rumah di beberapa kota, serta di luar perbatasan China.

Otoritas imigrasi China pada Rabu juga mengumumkan akan berhenti mengeluarkan paspor biasa dan dokumen lain yang diperlukan untuk keluar dari negara itu dalam kasus-kasus "tidak penting dan tidak darurat".

Namun ini bukan berarti menjadi larangan bepergian ke luar negeri untuk masyarakat China.

Pejabat imigrasi Liu Haitao mengatakan pada konferensi pers bahwa mereka yang "memiliki kebutuhan penting, seperti belajar di luar negeri, pekerjaan dan bisnis" masih akan mengeluarkan dokumen mereka setelah diverifikasi.

China sebelumnya membanggakan keberhasilan dalam menekan angka penyebaran Covid-19. Negara ini dengan cepat melakukan lockdown dan kontrol ketat terhadap perbatasannya.

Namun varian baru corona mengancam China, dengan hampir 500 kasus domestik dilaporkan sejak pertengahan Juli.

Varian baru yang dimulai ketika infeksi di antara penumpang dalam penerbangan dari Moskow menyebar ke petugas kebersihan bandara di Nanjing, provinsi Jiangsu, telah mengungkap kelemahan dalam tindakan pembatasan ketat di China.

China kini tercatat memiliki 96 kasus baru menjadi total 93.289 orang terinfeksi. Sementara belum ada penambahan kasus kematian yang kini berjumlah 4.636 kasus, menurut data Worldometers.


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Delta Mulai Gawat di China, Kasus Corona Pecah Rekor Lagi!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular