Tol Atas Laut di Teluk Jakarta Belum Jelas, Kota Baru Muncul!

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
Rabu, 04/08/2021 18:05 WIB
Foto: Giant Sea Wall, tanggul raksasa (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Wacana pembangunan tol yang menyambungkan Bekasi - Banten di atas laut di Teluk Jakarta tak ada perkembangan lebih lanjut. Wacana ini sempat keluar setelah mendapat komitmen dari pihak Belanda dan Korea Selatan untuk membangun tanggul raksasa bagian dari penanggulangan banjir Jakarta, sekaligus di atas tanggul berfungsi sebagai tol.

Pada 2019 lalu pemerintah melalui Kementerian PUP telah sepakat dengan Kementerian Infrastruktur dan Manajeman Air Belanjda (MIW) dan Korea International Cooperation Agency (KOICA) untuk membangun tanggul raksasa di perairan utara Jakarta. Hal ini masuk dalam rencana National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) Tahap II.

Namun, Dirjen Sumber Daya Air (SDA) Kementerian PUPR Kala itu Hari Suprayogi menjelaskan kajian terbaru pembangunannya bukan berupa tanggul melainkan tol yang menghubungkan wilayah Banten dan Bekasi.


"Dari dinamikanya dalam pembangunan mungkin bukan tanggul, tapi tol. Tol yang nantinya apabila diperlukan nanti akan menjadi tanggul laut," ungkap Dirjen Sumber Daya Air (SDA) Kementerian PUPR, Hari Suprayogi, di Jakarta, Jumat (12/7/2019).

Bentuk fisiknya pembangunan itu berupa jembatan tol, tapi nantinya akan berfungsi sebagai tanggul laut juga.

CNBC Indonesia, mencoba mengonfirmasi perkembangan rencana pembantunan tol di atas laut yang menghubungkan Banten - Bekasi ini kepada Direktur Jenderal Sumber Daya Air Jarot Widjyoko namun belum mendapatkan respons.

Namun dari wawancara sebelumnya dengan Direktur Sungai dan Pantai Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR, Bob Arthur Lambogia, soal rencana NCICD tahap dua atau pembangunan giant sea wall ini masih menunggu kajian yang dilakukan.

"Giant Sea Wall ini proyek kerja sama hibah dari Korea Selatan dan Belanda. Saat ini dalam proses pra desain dan detail desain, juga menunggu kebijakan dari pemerintah. Ini membutuhkan budget yang besar. Sekarang masih dalam tahap pra desain," jelas Bob, Senin (2/8/2021). Konstruksinya pun belum bisa dipastikan dapat dimulai kapan.

Dari tupoksinya rencana pembangunan tol tentu akan masuk ke Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR. Tapi sampai saat ini Badan yang berwenang untuk melaksanakan sebagian wewenang pemerintah dalam penyelenggaraan jalan tol juga belum menerima pengajuan resmi pembangunan jalan tol ini.

"Belum ke kami, mungkin bisa tanya ke Bina Marga kalau kaitannya dengan jaringan jalan," kata Kepala BPJT Danang Parikesit, kepada CNBC Indonesia, Rabu (4/8/2021).

Pihak Bina Marga juga masih belum bisa berkomentar mengenai pembangunan NCICD Tahap II ini. "Itu Koordinasinya ada di Direktorat Jenderal Sumber Daya Air," kata Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR, Hedy Rahadian kepada CNBC Indonesia.

Di tengah pengembangan giant sea wall maupun pembangunan tol tanggul laut yang belum pasti. Kini pengembangan kota baru di pesisir terus dikerjakan, salah satunya proyek PIK2 di kawasan Kosambi, Kabupaten Tangerang, Banten yang berbatasan dengan Kamar Muara Jakarta Utara.


(hoi/hoi)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Manfaatkan Libur Panjang Dengan Diskon Tarif Tol