
Dirut Pusri Buka-bukaan Tanggapi Isu Kelangkaan Pupuk Subsidi

Jakarta, CNBC Indonesia- Kelangkaan pupuk, terutama yang bersubsidi, masih disuarakan oleh petani. Adapun alokasi anggaran yang ditetapkan pemerintah untuk pupuk bersubsidi setara kisaran 9 juta ton, sementara kebutuhan sekitar 24 juta ton per tahun.
Direktur Utama PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Twi Wahyudi Saleh mengungkapkan dari sisi produksi tidak ada masalah yang menyebabkan kelangkaan, karena produksi dari lima produsen pupuk yang dinaungi holding mencapai 15 juta ton per tahun. Meski demikian dia mengakui ada gap antara kebutuhan petani dengan alokasi pupuk bersubsidi.
"Kalau yang dikatakan kelangkaan pupuk saya rasa masih belum tepat, memang ada durasi yg harus dievaluasi. Kami sebagai produsen menjadi distributor hanya sampai ke level 3, nanti dari pengecer ke petani itu diatur oleh Kementan dan Kemendag. Pupuk Indonesia terus support kebijakan yang ditempuh, tapi dari sisi produksi kami tetap melaksanakan tugas untuk menyiapkan kebutuhan petani baik subsidi dan non subsidi," jelas Tri dalam Food and Agriculture Summit 2021, Rabu (4/8/2021).
Saat ini stok pupuk perusahaan di semua lini mencapai 300%. Dia menegaskan Pusri juga siap jika nantinya ada perubahan kebijakan. Tri memastikan ketersediaan ada sampai di level pengecer
"Untuk antisipasi kami tetap lakukan distribusi sesuai kebutuhan, dan di lokasi paling ujung sesuai aturan kami harus siap 3 minggu. Kami juga musim tanam selanjutnya sudah siap," katanya.
Dia menambahkan saat ini industri pupuk bukan hanya fokus pada produksi, melainkan memetakan sesuai dengan konsumen. Dengan begitu Pusri pun ini tidak hanya bergantung pada program pupuk bersubdisi, melainkan melakukan transformasi bisnis dan ikut memberikan solusi bagi petani.
"Kami memiliki program agro solusi untuk petani melalui pembentukan ekosistem yang lengkap, jadi di sana ada ada asuransi, petani, produsen benih dan perbankan, dan off taker. Pusri bisa menyiapkan pupuk yang dibutuhkan dengan berbagai inovasi yang kami siapkan," ujarnya.
Tri mengatakan perusahaan berinovasi membuat pupuk NPK khusus singkong untuk di Lampung dan membuat kenaikan panen signifikan. Inovasi juga dilakukan untuk pupuk khusus kopi, sawit, dan juga urban farming.
(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Inovasi & Kolaborasi Perkuat Daya Saing Sektor Pertanian
