Rumah Sakit Makin Kosong, Satgas Apresiasi Jakarta & Banten

Rahajeng KH, CNBC Indonesia
03 August 2021 19:28
Wiku Adisasmito juru bicara gugus tugas percepatan penanganan Corona memberi Keterangan Pers Juru Bicara terkait Update Data Covid-19 Nasional. (Youtube/BNPB)
Foto: Wiku Adisasmito juru bicara gugus tugas percepatan penanganan Corona memberi Keterangan Pers Juru Bicara terkait Update Data Covid-19 Nasional. (Youtube/BNPB)

Jakarta, CNBC Indonesia - Penurunan kasus Covid-19 selama sepekan terakhir di beberapa daerah berkontribusi pada menurunnya tingkat keterisian tempat tidur (Bed Occupancy Ratio/BOR) di rumah sakit. Satgas Penanganan Covid-19 mencatat ada dua daerah yang mengalami penurunan BOR secara signifikan, yakni DKI Jakarta dan Banten.

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan dalam sepekan terakhir BOR di DKI Jakarta tercatat turun 21,55% menjadi 54,99% dan Banten turun 20,57% menjadi 61,55%. Begitu juga secara nasional, penurunan BOR terjadi cukup besar dari 77% pada 11 Juli 2021 menjadi 61,95% pada 1 Agustus 2021.

"Saya sangat apresiasi capaian ini karena pemerintah daerah mampu menekan beban berat tenaga kesehatan yang bertugas di RS dalam beberapa minggu terakhir," ujar Wiku, Selasa (3/8/2021).

"Penurunan nyata juga tampak pada penurunan BOR di wisma atlet sekarang 31,34%, jika dilihat pada perkembangan tingkat provinsi kasus aktif dan BOR bersamaan terjadi di 14 provinsi. Seperti, Lampung, Kepulauan Riau, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Banten, NTT, NTB, Kalimantan Barat, Sulawesi Tenggara, Maluku, Maluku Utara, dan Papua Barat," tambah Wiku.

Kasus Covid-19 di Jakarta turun secara konsisten dalam lebih dari 2 pekan. Kasus aktif di Jakarta turun lagi menjadi 14.004 kasus dan menjadi yang terendah sejak puncak kasus aktif 113 ribu kasus pada 16 Juli.

Namun pada saat yang sama BOR di beberapa provinsi masih naik terutama di pulau Sumatera, Kalimantan, dan, Sulawesi. Dia menyebutkan peningkatan kasus aktif di beberapa daerah seperti Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Bengkulu, Kalimantan Selatan, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Gorontalo, dan Sulawesi Barat, serta DI Yogyakarta masih menunjukan kenaikan.

"Peningkatan BOR bisa terjadi karena meningkatnya kasus positif, positivity rate dan kasus aktif. Orang yang butuh RS meningkat dan kesembuhan belum cukup untuk mengurangi kasus. Meningkatnya BOR bisa mengindikasikan penanganan yang harus ditingkatkan. Belum terlambat memperbaiki keadaan, manfaatkan momen PPKM selama 1 minggu ke depan," tegasnya.


(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Waspada! BOR 4 Provinsi Lebih dari 50%, di Jawa Mulai Naik

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular