Sri Mulyani: Pandemi Kini Bukan Satu Serangan Virus & Selesai

Lidya Julita Sembiring, CNBC Indonesia
Selasa, 03/08/2021 16:55 WIB
Foto: Infografis/ Krisis Iklim/ Edward Ricardo

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati kembali mengingatkan masyarakat bagaimana besarnya dampak dari virus Corona varian delta. Tidak hanya bagi Indonesia tapi hampir seluruh negara di dunia.

"Ternyata covidnya itu terus bermutasi atau berubah. Jadi ini tidak satu serangan oleh sebuah virus 1 jenis dan kemudian selesai, namun dia terus bermutasi dan berubah," kata Sri Mulyani dalam webinar virtual, Selasa (3/8/2021).

Menurutnya, bahkan negara yang sudah memiliki tingkat vaksinasi tinggi pun harus berubah karena menghadapi tekanan virus baru ini yang lebih ganas dari versi asli.


Dampak terbesar dari munculnya varian delta ini adalah jumlah orang yang terinfeksi hingga meninggal. Ini tentunya berimplikasi kepada perekonomian karena pemerintah harus kembali melakukan pembatasan aktivitas.

"Memasuki 18 bulan, kita dihadapkan dengan delta yang tingkat penyebarannya lebih powerfull dari versi awal Wuhan atau alfa dari Inggris. Sehingga kecepatan penularan ini menyebabkan jumlah yang terjangkit meningkat dan hampir kondisi tekanan kepada fasilitas dan sistem kesehatan kita. Belum kita lihat jumlah korban dalam tingkat kematian," ujarnya.

Dengan kondisi ini maka kebijakan pengetatan mobilitas terbaru harus dilakukan pemerintah yakni Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang berlanjut ke PPKM darurat dan saat ini menjadi PPKM yang dibagi menjadi empat level.

"Dinamika ini membuat kita harus bergerak lagi untuk akselerasi, memperketat dan meningkatkan berbagai langkah-langkah di bidang kesehatan dan itu dilakukan melalui berbagai langkah PPKM yang dibagi menjadi 4 level," kata dia.

Menurutnya, langkah-langkah penanganan akibat munculnya varian delta ini tidak hanya dilakukan oleh Indonesia tapi 132 negara lainnya.

Salah satu langkah yang dilakukan adalah dengan mempercepat program vaksinasi kepada seluruh penduduk Indonesia. Di sinilah ia menilai peran informasi dari pemerintah dinilai sangat penting untuk mensosialisasikan betapa pentingnya vaksinasi.

"Vaksinasi merupakan suatu informasi, dimensinya banyak. Sebagai kemenkeu, Menkeu dari awal kita tahu pandemi adalah virus. Virus bisa dikalahkan kalau ada obat atau daya tahan melalui vaksinasi," imbuhnya.

Begitu pentingnya vaksinasi ini, pemerintah bahkan telah menganggarkan pengadaannya sejak tahun lalu. Saat vaksin belum ditemukan dimanapun dan negara-negara di dunia masih berlomba-lomba membuat vaksin.

"2020 kita sudah anggaran untuk vaksin meskipun vaksin belum ditemukan. Kemudian landasan hukum pengadaan vaksinnya juga sudah kita susun, padahal belum jelas vaksinnya ditemukan. Karena virus bisa dikalahkan kalau ada obat atau daya tahan melalui vaksinasi," tegasnya.


(mij/mij)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Covid-19 Kian Dianggap Biasa, Masyarakat Diminta Tetap Waspada